MAKALAH IAD-ISD-IBD
PERKEMBANGAN
ILMU BIOLOGI,FISIKA DAN KIMIA MENURUT ILMU PENGETAHUAN BARAT DAN AL-QUR’AN
DISUSUN OLEH :
NAMA NIM
MARGIANTI (13270058)
DOSEN
PEMBIMBING
RIRI
NOVITA SUNARTI, M.Si
FAKULTAS
TARBIYAH
PENDIDIKAN
GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
INSTITUT
AGAMA ISLAM NEGERI(IAIN)
PALEMBANG
2013
Assalammualaikum
wr. wb.
Alhamdulillahirabbil’alamin,
puji serta syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat,
karunia serta hidayah-Nya, kami dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul “PERKEMBANGAN ILMU
BIOLOGI, ILMU FISIKA, DAN ILMU KIMIA MENURUT ILMU PENDIDIKAN BARAT DAN
AL-QUR’AN”. Tak lupa shalawat serta salam selalu
tercurah kepada junjunan kita Nabi besar Muhammad SAW dan para pengikutnya
hingga akhir zaman. Kami sadar bahwa makalah ini masih jauh
dari kesempurnaan, karena tak ada manusia yang sempurna. Kebenaran hanyalah
milik Allah SWT. Oleh karena itu, kami sangat membutuhkan kritik dan saran dari
para pembaca.
Akhirnya semoga makalah ini dapat bermanfaat
bagi kita semua. Semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan bimbingan-Nya serta
rahmat-Nya kepada kita semua. Amin.
Wassalammualaikum
wr. wb.
Palembang,
27 oktober 2013
Penulis
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR ...............................................................................
DAFTAR
ISI ...............................................................................................
BAB I PENDAHULUAN ..........................................................................
A. Latar Belakang ........................................................................................
B. Rumusan Masalah ...................................................................................
C. Tujuan Makalah ......................................................................................
BAB II PEMBAHASAN ............................................................................
A. Perkembangan Ilmu
Biologi menurut ilmu
pengetahuan
barat dan al-qur’an..............................................................
B. Perkembangan Ilmu Fisika
menurut ilmu
pengetahuan
barat dan al-qur’an .............................................................
C. Perkembangan Ilmu Kimia
menurut ilmu
pengetahuan
barat dan alqur’an ..............................................................
BAB
III PENUTUP ....................................................................................
D. Kesimpulan .............................................................................................
E. Saran .......................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Ilmu
pengetahuan di anugerahkan Tuhan kepada manusia, agar manusia dapat
memanfaatkanya dengan baik untuk kehidupannya, dengan ilmu pengetahuan tersebut
manusia dapat mengetahui manfaat serta mudharat dari setiap benda yang ada di
sekitar kita.
Seiring
dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi, manusia pun dapat
mengetahui hal-hal yang kecil yang kasat oleh mata. Bahkan hal-hal yang berada
di luar bumi, akan tetapi kebanyakan manusia telah terpaut dengan apa yang
telah mereka ketahui dan melupakan Tuhan yang telah memberi mereka pengetahuan.
B. RUMUSAN MASALAH
Kami
sebagai penyusun, merumuskan masalah yang akan kami presentasikan dalam makalah
ini sebagai berikut :
1. Bagaimana
perkembangan ilmu biologi menurut ilmu pengetahuan dan al-qur’an?
2. Bagaimana
perkembangan ilmu fisika menurut ilmu pengetahuan dan al-qur’an?
3.
Bagaimana perkembangan ilmu kimia menurut ilmu pendidikan dan al-qur’an?
C. TUJUAN MAKALAH
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah :
1.
Mengetahui tentang perkembangan
dari ilmu biologi menurut ilmu pendidikan barat dan al-qur’an.
2.
Mengetahui tentang perkembangan
dari ilmu fisika menurut ilmu pendidikan barat dan al-qur’an.
3.
Mengetahui tentang perkembangan
dari ilmu kimia menurut ilmu pendidikan barat dan al-qur’an.
BAB II PEMBAHASAN
PERKEMBANGAN ILMU
BIOLOGI, FISIKA DAN KIMIA MENURUT ILMU PENGETAHUAN BARAT DAN AL QUR’AN
A. PERKEMBANGAN ILMU
BIOLOGI
1.Pengertian
Biologi adalah
ilmu mengenai kehidupan. Istilah ini diambil dari bahasa Belanda
"biologie", yang juga diturunkan dari gabungan kata bahasa Yunani, bio("hidup")
dan logos ("lambang", "ilmu"). Akan tetapi ada juga yang
menggunakan istilah ilmu hayat (diambil dari bahasa
Arab, artinya "ilmu kehidupan").
Ilmu
pengetahuan (sains) adalah teori-teori yang
dikumpulkan manusia melalui suatu proses pengajian dan dapat diterima oleh
rasio.
2.Perkembangan Ilmu
Biologi Menurut Ilmu Pengetahuan Barat
Manusia
selalu ingin tahu dan gemar mencari tentang asal usul dan permulaan dari adanya
sesuatu. Bagi para ahli biologi zaman dulu kehidupanlah yang menjadi objeknya,
sehingga
mereka membuat
pertanyaan “apakah hidup itu” dan “ dari manakah asalnya Kehidupan ”.Kemudian
muncullah anggapan-anggapan pemikiran tentang asal usul kehidupan, anggapan
kuno yang pertama dikemukakan oleh Aristoteles dengan teorinya abiogenesis atau generatio
spontanea menjelaskan bahwa makhluk hidup terjadi begitu saja dari benda
mati.1
Pada pertengahan abad XVII, Leeuwenhoek dengan mikroskop buatannya telah
berhasil mengamati benda-benda kecil yang aneh dalam setitik air yang di ambil
dari tempat merendam jerami. Dia pun beranggapan bahwa makhluk hidup dapat
muncul begitu saja dari benda-benda mati.
Seiring
berjalannya waktu, muncullah teori baru yang di kenal nama Omne vivum ex
ovo dan Omne ovum ex vivo,2 artinya bahwa makhluk hidup
itu berasal dari telur dan semua telur berasal dari makhluk hidup, dari teori
ini dapat disimpulkan bahwa kehidupan dapat terjadi karena telah ada kehidupan
sebelumnya. Akan tetapi teori ini belum bisa memberi jawaban dari pertanyaan
tentang asal mula kehidupan pertama di bumi ini, hal ini karena teori di atas
hanya menerangkan perkembangan makhluk hidup sesudah adanya makhluk tersebut.[1]
|
|
Pada tahun 1688, Redi mempublikasikan hasil penelitiannya
yang berjudul "Percobaan
pada asal usul serangga". Eksperimen dalam buku tersebut berhasil
mematahkan teori abiogenesis (kehidupan berasal dari materi mati) dan
memunculkan teori biogenesis.Pernyataan Omne vivum ex ovo (Semua
kehidupan berasal dari telur) dicetuskan berdasarkan percobaan yang dilakukan
Redi. Teori biogenesis mengemukakan bahwa kehidupan berasal dari kehidupan
sebelumnya. Dalam percobaanya, dia menggunakan dua wadah berisi daging, yang
pertama dibiarkan terbuka, sedangkan yang lainnya ditutup. Pada wadah yang
terbuka, belatung tumbuh pada daging sedangkan pada wadah lainnya tidak ada
pertumbuhan belatung. Konsep biogenesis tersebut belum sepenuhnya dapat
diterima hingga muncul percobaan yang dilakukan oleh Louis Pasteur pada tahun
1859.
Semasa
hidupnya, Redi juga mematahkan kesalahpahaman dan kepercayaan tentang ular
berbisa. Eksperimen yang dilakukannya menunjukkan bahwa empedu ular berbisa
tidak beracun, menelan bisa atau gigi ular tidak berbahaya, namun apabila bisa
tersebut masuk melalui luka terbuka atau diinjeksikan ke bawah kulit maka akan
berakibat fatal. Selain itu, redi juga menyatakan bahwa bisa ular adalah cairan
kuning yang diproduksi oleh kelenjar pada bagian kepala ular dan diinjeksikan
hanya melalui dua gigi, bukan diproduksi oleh roh liar. Dia juga mematahkan
mitos yang menyatakan bahwa kekuatan bisa ular dipengaruhi oleh makanannya,
ular meminum anggur, dan beberapa mitos yang salah lainnya. Namun, pemikirannya
tidak sepenuhnya diterima hingga publikasi yang dilakukan oleh Felice Fontana
pada tahun 1781, dimana kesimpulan Redi dapat diterima sepenuhnya.
Pada tahun 1893 Hawold
Uray, seorang ahli kimia dari University of Chicago mengemukakan sebuah teori
yang dikenal dengan teori Uray, Ia berpendapat bahwa suatu saat
atmosfer bumi kaya akan molekul-molekul metana(CH4), amoniak(NH3), serta H2
dalam bentuk gas,kemudian karena pengaruh aliran listrik halilintar dari
radiasi-radiasi sinar kosmos, unsur-unsur tersebut mengalami reaksi kimia dan
membentuk asam amino yang merupakan bagian penting dari protoplasma.3
Oleh karena itu teori Uray dipandang sebagai dasar konsep tentang terjadinya
makhluk hidup menurut biologi modern.
Kita
telah mengetahui bahwa telah ada kehidupan dibumi ini pada zaman dulu dari
berbagai fosil yang telah ditemukan. Berdasarkan usia fosil-fosil itu,
kehidupan dibumi dibagi menjadi beberapa zaman, yaitu;
1).Zaman Azoikum,
yaitu zaman sebelum ada kehidupan, sekitar 5000juta tahun yang lalu.
2).Zaman Archaezoikum,
yaitu zaman ketika bumi masih dingin, sekitar 3500juta tahun yang lalu.
3).Zaman
Proterozoikum, yaitu zaman kehidupan binatang lunak, sekitar 1000juta tahun
yang lalu.
4).Zaman Paleozoikum,
yaitu zaman ketika amphibi, kepiting, dan reftilia pertama, sekitar 200-600juta
tahun yang lalu.
5).Zaman Mesozoikum,
yaitu zaman mamalia pertama, burung pertama, dan reftil raksasa(dinosaurus)
sekitar 230-135juta tahun yang lalu.
6).Zaman Kenozoikum,
yaitu zaman manusia purba punah, awal manusia dan binatang modern, sekitar
70juta tahun yang lalu sampai sekarang.
Karena
begitu luasnya ilmu pengetahuan yang terkandung didalam ilmu biologi, para ahli
pun membagi cabang-cabangnya agar mempermudah mempelajarinya, cabang- cabang
ilmu biologi tersebut yaitu:
1).
Botani; mempelajari tentang tumbuh-tumbuhan.
2). Zoologi;
mempelajari tentang hewan.
3). Morfologi;
mempelajari tentang bentuk dan struktur luar makhluk hidup.
4). Anatomi;
mempelajari tentang bentuk dan struktur dalam makhluk hidup.
5). Fisiologi;
mempelajari tentang fungsi bagian tubuh atau organ makhluk hidup.
6). Sitologi;
mempelajari tentang sel secara mendalam.
7). Histologi;
mempelajari tentang jaringan-jaringan organ secara mendalam.
8). Palaentologi;
mempelajari tentang makhluk-makhluk hidup masa lampau.[2]
3.Perkembangan Ilmu
Biologi Menurut Al Qur’an
Selama
berabad-abad manusia mencari jawaban tentang asal usulnya, dengan berbagai
fosil dan artefak yang telah di temukan, mereka menerka-nerka awal kehidupan,
tapi mereka hanya mendapatkan sebuah anggapan yang tak tentu kebenarannya.
Kemudian
makhluk-makhluk berkembang biak dan proses kejadian makhluk pun berubah menjadi
pertemuan antara sel sperma dan sel telur. Hal ini sesuai dengan teori omne
vivum ex ovo dan omne ovum ex vivo.
Sebenarnya
ayat-ayat Al Qur’an telah menerangkan kepada kita tentang awal terjadinya
kehidupan dibumi, serta proses-proses alam lainnya, misalnya; Q.S Al-An’am [6]:
95
Artinya:
“Sesungguhnya Allah menumbuhkan butir
tumbuh-tumbuhan dan biji buah-buahan, Dia mengeluarkan yang hidup dari yang
mati dan mengeluarkan yang mati dari yang hidup. (Yang memiliki sifat-sifat)
demikian ialah Allah, maka mengapa kamu masih berpaling? (Q.S Al-An’am [6]: 95)
Ayat-ayat Alquran tidak satu pun yang
menentang ilmu pengetahuan, tetapi sebaliknya banyak ayat-ayat Alquran
menghasung dan menekankan kepentingan ilmu pengetahuan. Bahkan salah satu
pembuktian tentang kebenaran Alquran adalah ilmu pengetahuan dan berbagai
disiplin yang diisyaratkan..
Campur tangan genetik dalam permasalahan manusia semakin
meningkat. Biologi, sebagai ilmu yang membahas genetik ini memegang peranan
penting. Biologi tidak kebal terhadap kecenderungan-kecederungan ilmiah yang
lazim, sehingga mau tak mau, ilmu ini mengekor pandangan dunia sains moderen. Sekalipun
demikian, biologi telah mendapatkan tempat istimewa didunia sains. Lebih
penting dari itu, biologi dapat diarahkan untuk menjadi aksioma bagi
suatu definisi tentang hakikat manusia. Dari suatu teori, biologi tampaknya
akan dapat menjadi suatu idiologi.4
Pernyataan dari para ahli sosiobiologi mempunyai
pengaruh yang berbeda. Mereka dimanfaatkan oleh para pemimpin masyarakat yang
terbagi dalam berbagai kelas untuk menegaskan bahwa tata sosial yang ada
sekarang ini harus dipertahankan karena hal itu sudah menjadi hukum alam. Tanpa
adanya moralitas seksual abiologis, apa jadinya pandangan muslim? Apakah aturan
perilaku seksual muslim juga bergantung pada biologi, atau dalam hal ini,
selepas dara? Tidak! Islam tidak mengakui virgo intacta dalam
bentukan yang dangkal. Dengan kata lain, batasan-batasan moralnya tidak dimulai
dan tidak di akhiri dengan selembar kain yang ternoda darah dari selaput darah
seorang darah perawan. Jika demikian, hasil kerja para dokter klinik dan penipu
selaput darah akan menertawakannya. dengan demikian, islam secara tegas menolak
paradigma biologis sebagai raison d’entre bagi perilaku moral
manusia. Al-Qur’an mengemukakan:
Artinya: Sesungguhnya laki-laki dan perempuan yang muslim,
laki-laki dan perempuan yang mukmin[1218], laki-laki dan perempuan yang tetap
dalam ketaatannya, laki-laki dan perempuan yang benar, laki-laki dan perempuan
yang sabar, laki-laki dan perempuan yang khusyuk, laki-laki dan perempuan yang
bersedekah, laki-laki dan perempuan yang berpuasa, laki-laki dan perempuan yang
memelihara kehormatannya, laki-laki dan perempuan yang banyak menyebut (nama)
Allah, Allah telah menyediakan untuk mereka ampunan dan pahala yang besar. (Q.S.Al-Al-Ahzhab [3] : 35 )
Semua ini merupakan sebagian dari
kebaikan utama yang ingin di tanamkan islam pada manusia, bahwa tak satu pun
dari semua ini di gambarkan oleh Al-qur’an sebagai gender spesifik. Kesucian memang disebutkan sebagai salah satu dari
kebaikan itu tetapi bukan hanya untuk satu jenis kelamin saja dengan gamblang
dinyatakan bahwa hal itu berlaku untuk pria dan wanita dan kata lain bukan
hanya wanita saja yang harus mempertahankan kesuciannya sementara pria bebas
kesana kemari mengumbar insting sosiobiologisnya. Priapun secara moral harus
menjaga prilaku seksualnya seperti halnya wanita. Dibawah ini ketentuan
al-qur’an yang menyatakan bahwa memelihara kesucian merupakan kewajiban baik
pria maupun wanita:
Artinya: Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman: "Hendaklah
mereka menahan pandanganya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu
adalah lebih suci bagi mereka, Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang
mereka perbuat". (
Q.S. An-Nur [24] : 30 )[3]
“Katakanlah kepada wanita yang beriman:
"Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah
mereka Menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. dan
hendaklah mereka menutupkan kain kudung kedadanya, dan janganlah Menampakkan
perhiasannya kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami
mereka, atau putera-putera mereka, atau putera-putera suami mereka, atau
saudara-saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara lelaki mereka,
atau putera-putera saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita Islam, atau
budak- budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak
mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti
tentang aurat wanita. dan janganlah mereka memukulkan kakinyua agar diketahui
perhiasan yang mereka sembunyikan. dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah,
Hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung”.(Q.S. An-Nur [24] : 31 )
Tidak ada ketentuan dalan Al-Qur’an yang meyatakan bahwa pria
mempunyai hak istimewa untuk meminta bukti kesucian moral dari wanita.
Seseorang wanita pun tidak perlu menuntut bukti yang sama dari pria. Al-qur’an
sedikit pun tidak menyebutkan bahwa seorang pria harus meminta bukti anatomis dari
keperawanan seoarang wanita dan kemudian dan memamerkannya di muka umum. Al-Qur’an
menganjurkan terhadap pria dan wanita, saling percaya yang diwujudkan dalam
kesucian dan kerendahan hati.5
B. PERKEMBANGAN ILMU
FISIKA
1.Pengertian
Fisika
adalah salah satu ilmu pengetahuan yang mempelajari benda tak hidup dari aspek
wujud dengan perubahan-perubahan yang bersifat sementara.
2. Fisika Ditinjau dari Ilmu
Pengetahuan Barat
Energi mulai dipikirkan ketika manusia mulai mempelajari konsep
gerakan. Benarkah alam semesta ini digerakkan kerena adanya energi? Dalam
bentuk apa? Ternyata energi dapat muncul dalam berbagai bentuk dan dapat
berubah bentuk. Sekalipun kelihatannya sederhana, konsep ini baru muncul
setelah melalui bermacam-macam perkembangan.
Aristoteles berpendapat bahwa setiap gerakan selalu memerlukan
(gaya) yang bekerja trus-menerus untuk mempertahankan gerakannya. Peluru yang
mendorongnya. Anggapan ini dipahami oleh Aristoteles bahwa peluru tersebut
menempatkan udara yang berarus ke belakang sehingga memberikan gaya ekstra. Pendapat
Aristoteles ini salah.[4]
Menurut Newton, benda bermasa m mendapat
gaya f akan memperoleh percepatan sebesar a=f/m. bila gaya f bekeja
terus-menerus pada benda tersebut, benda yang bergerak akan semakin besar.
Seperti yang dialami oleh benda yang jatuh bebas, yang semakin mendekati bumi
kecepatan semakin besar. Lalu apa yang terjadi jika benda melebihi kecepatan
cahaya, sedangkan kecepatan kecepatan cahaya merupakan kecepatan dalam batas
yang paling tinggi? Menurut persamaan Newton, hal ini tidak dikehendaki.6
|
Louwies
|
Newton+ Gaya F= a=f/m
|
|
Redi
|
Besaran a+f= m
|
|
Biogeneses
|
Newton +m= f
|
|
Pesteur
|
Gaya+a= m
|
Hukum Newton hanya berlaku pada mekanika klasik, yaitu mekanika
yang bergerak dengan kecepatan yang rendah. Mekanika klasik harus disempurnakan
bila ingin membahas benda atau materi yang bergerak dengan kecepatan mendekati
kecepatan cahaya. Mekanika ini disebut mekanika relativistic yang
diperoleh oleh Albert Einstein.
Cahaya merupakan masalah yang sangat sulit dalam konversi energi.
Walaupun energi penyinaran dari matahari yang tak terhingga jatuh ke bumi
setiap hari, energy ini belum dapat dimanfaatkan secara efesien oleh manusia.
Hanya tumbuhan hijau yang mampu memanfaatkannya secara efesien. Inilah sebabnya
cahaya memang sangat menarik perhatian.
Bila cahaya dikenakan pada keeping katode dalam tabung hampa dan
dihubungkan dengan tegangan searah, tampak adanta arus yang mengalir dalam
rangkaian itu. Gejala ini lazim disebut dengan efek foto listrik. Efek
foto listrik yang ada saat ini banyak digunakan sebagai prinsip perbuatan
aliran yaitu sebagai tanda tentang adanya suatu gejala. Misalnya, televise
tidak akan mungkin ada tanpa ditemukannya efek foto listrik.
Pada tahun 1923 A.H. Campton mempelajari tmbukan
antara foton dan elektron, dengan cara menumbukan bekas
gelombang elektron magnet yang keluar dari bahan radioaktif pada keping berlium.arah
tertentu, dipasang detektor elektron dan foton yang dapat diatur agar hanya
pasangan foton dan electron yang datang secara serentak yang dapat dideteksi.
Dari percobaan ini A.H.,Compton memperoleh kesimpulan bahwa paket energi
gelombang elektro magnetic dapat berfungsi sebagai partikel.
Menurut Richtmeyer,
sejarah perkembangan ilmu fisika dibagi dalam empat periode yaitu:
a.Periode Pertama,
Dimulai
dari zaman prasejarah sampai tahun 1550-an. Pada periode pertama ini
dikumpulkan berbagai fakta fisis yang dipakai untuk membuat perumusan empirik.
Dalam periode pertama ini belum ada penelitian yang sistematis. Beberapa
penemuan yang berguna bagi kemajuan ilmu pengetahuan pada periode ini terutama
penemuan pada:
Abad 240 SM - 599 SM. Di bidang astronomi sudah dihasilkan Kalender Mesir dengan 1 tahun = 365 hari, prediksi gerhana, jam matahari, dan katalog bintang. Dalam Teknologi sudah ada peleburan berbagai logam, pembuatan roda, teknologi bangunan (piramid), standar berat, pengukuran, koin (mata uang).[5].
Abad 240 SM - 599 SM. Di bidang astronomi sudah dihasilkan Kalender Mesir dengan 1 tahun = 365 hari, prediksi gerhana, jam matahari, dan katalog bintang. Dalam Teknologi sudah ada peleburan berbagai logam, pembuatan roda, teknologi bangunan (piramid), standar berat, pengukuran, koin (mata uang).[5].
Abad 600 SM – 530 M.
Perkembangan ilmu dan teknologi sangat terkait dengan perkembangan matematika.
Dalam bidang Astronomi sudah ada pengamatan tentang gerak benda langit
(termasuk bumi), jarak dan ukuran benda langit. Dalam bidang sain fisik
Physical Science, sudah ada Hipotesis Democritus bahwa materi terdiri dari
atom-atom. Archimedes memulai tradisi “Fisika Matematika” untuk menjelaskan
tentang katrol, hukum-hukum hidrostatika dan lain-lain. Tradisi Fisika
Matematika berlanjut sampai sekarang.
530 M – 1450 M:
Mundurnya tradisi sains di Eropa dan pesatnya perkembangan sains di Timur Tengah.
Dalam kurun waktu ini terjadi Perkembangan Kalkulus. Dalam bidang Astronomi ada
“Almagest” karya Ptolomeous yang menjadi teks standar untuk astronomi, teknik
observasi berkembang, trigonometri sebagai bagian dari kerja astronomi
berkembang. Dalam Sain Fisik, Aristoteles berpendapat bahwa gerak bisa terjadi
jika ada yang nendorong secara terus menerus; kemagnetan berkembang ;
Eksperimen optika berkembang, ilmu Kimia berkembang (Alchemy).
1450 M- 1550: Ada
publikasi teori heliosentris dari Copernicus yang menjadi titik penting dalam
revolusi saintifik. Sudah ada arah penelitian yang sistematis
b. Periode Kedua
Dimulai
dari tahun 1550an sampai tahun 1800an. Pada periode kedua ini mulai
dikembangkan metoda penelitian yang sistematis dengan Galileo dikenal sebagai
pencetus metoda saintifik dalam penelitian. Hasil-hasil yang didapatkan antara
lain:
Kerja sama antara
eksperimentalis dan teoris menghasilkan teori baru pada gerak planet.
Newton: meneruskan kerja Galileo terutama dalam bidang mekanika menghasilkan hukum-hukum gerak yang sampai sekarang masih dipakai.Dalam Mekanika selain Hukum-hukum Newton dihasilkan pula Persamaan Bernoulli, Teori Kinetik Gas, Vibrasi Transversal dari Batang, Kekekalan Momentum Sudut, Persamaan Lagrange.
Newton: meneruskan kerja Galileo terutama dalam bidang mekanika menghasilkan hukum-hukum gerak yang sampai sekarang masih dipakai.Dalam Mekanika selain Hukum-hukum Newton dihasilkan pula Persamaan Bernoulli, Teori Kinetik Gas, Vibrasi Transversal dari Batang, Kekekalan Momentum Sudut, Persamaan Lagrange.
Dalam Fisika Panas ada penemuan termometer,
azas Black, dan Kalorimeter.
Dalam Gelombang Cahaya ada penemuan aberasi dan pengukuran kelajuan cahaya.
Dalam Kelistrikan ada klasifikasi konduktor dan nonkonduktor, penemuan elektroskop, pengembangan teori arus listrik yang serupa dengan teori penjalaran panas dan Hukum Coulomb.
Dalam Gelombang Cahaya ada penemuan aberasi dan pengukuran kelajuan cahaya.
Dalam Kelistrikan ada klasifikasi konduktor dan nonkonduktor, penemuan elektroskop, pengembangan teori arus listrik yang serupa dengan teori penjalaran panas dan Hukum Coulomb.
c. Periode Ketiga
Dimulai
dari tahun 1800an sampai 1890an. Pada periode ini diformulasikan konsep-konsep
fisika yang mendasar yang sekarang kita kenal dengan sebutan Fisika Klasik.
Dalam periode ini Fisika berkembang dengan pesat terutama dalam mendapatkan
formulasi-formulasi umum dalam Mekanika, Fisika Panas, Listrik-Magnet dan
Gelombang, yang masih terpakai sampai saat ini.
Dalam Mekanika
diformulasikan Persamaan Hamiltonian (yang kemudian dipakai dalam Fisika
Kuantum), Persamaan gerak benda tegar, teori elastisitas, hidrodinamika.
Dalam Fisika Panas diformulasikan Hukum-hukum termodinamika, teori kinetik gas, penjalaran panas dan lain-lain.
Dalam Fisika Panas diformulasikan Hukum-hukum termodinamika, teori kinetik gas, penjalaran panas dan lain-lain.
Dalam Listrik-Magnet
diformulasikan Hukum Ohm, Hukum Faraday, Teori Maxwell dan lain-lain.Dalam
Gelombang diformulasikan teori gelombang cahaya, prinsip interferensi, difraksi
dan lain-lain.
d. Periode Keempat
Dimulai
dari tahun 1890an sampai sekarang. Pada akhir abad ke 19 ditemukan beberapa
fenomena yang tidak bisa dijelaskan melalui fisika klasik. Hal ini menuntut
pengembangan konsep fisika yang lebih mendasar lagi yang sekarang disebut
Fisika Modern. Dalam periode ini dikembangkan teori-teori yang lebih umum yang
dapat mencakup masalah yang berkaitan dengan kecepatan yang sangat tinggi
(relativitas) atau/dan yang berkaitan dengan partikel yang sangat kecil (teori
kuantum).
Teori Relativitas yang
dipelopori oleh Einstein menghasilkan beberapa hal diantaranya adalah kesetaraan
massa dan energi E=mc2 yang dipakai sebagai salah satu prinsip dasar dalam
transformasi partikel.
Teori Kuantum, yang
diawali oleh karya Planck dan Bohr dan kemudian dikembangkan oleh Schroedinger,
Pauli , Heisenberg dan lain-lain, melahirkan teori-teori tentang atom, inti,
partikel sub atomik, molekul, zat padat yang sangat besar perannya dalam
pengembangan ilmu dan teknologi.
Secara klasik ilmu
fisika terbagi ke dalam :
1). Mekanika
2). Panas
3). Bunyi
4). Cahaya
5). Gelombang
6). Listrik
7). Magnit
8). Fisika
terapan(tehnik mekanik, sipil, dan listrik)
3. Perkembangan Ilmu
Fisika Menurut Al Qur’an
Ayat-ayat Al Quran
Berhubungan dengan ilmu fisika :
1.
Gejala Fisis
Artinya:
"Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal". (Al Imran :190)
"Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal". (Al Imran :190)
Dalam ayat diatas kita
diberi petunjuk, setidaknya tersirat beberapa makna antara lain adalah: alam
semesta yang senantiasa berproses tanpa henti dan menyajikan banyak sekali
gejala dalam seluruh dimensi ruang dan waktu yang terus berkembang.
Artinya:
" Hanya kepada Allah lah tunduk/patuh segala apa yang ada dilangit dan di bumi baik atas kesadarannya sendiri ataupun karena terpaksa, (dan sujud pula) bayang-bayangnya diwaktu pagi dan petang" (ar Raad :15)
Dalam ayat ini Allah SWT mengingatkan kita bahwa apapun nama dan bentuk gejala yang ditunjukan-Nya selalu mengikuti suatu sistem dengan hukum-hukum yang telah ditetapkan-Nya.
" Hanya kepada Allah lah tunduk/patuh segala apa yang ada dilangit dan di bumi baik atas kesadarannya sendiri ataupun karena terpaksa, (dan sujud pula) bayang-bayangnya diwaktu pagi dan petang" (ar Raad :15)
Dalam ayat ini Allah SWT mengingatkan kita bahwa apapun nama dan bentuk gejala yang ditunjukan-Nya selalu mengikuti suatu sistem dengan hukum-hukum yang telah ditetapkan-Nya.
Artinya:
" Maka sesungguhnya Aku bersumpah dengan cahaya merah diwaktu senja, dan dengan malam dan apa yang diselubunginya. Dan dengan bulan apabila jadi purnama, sesungguhnya kamu melalui tingkat-demi tingkat". (Al Insyiqaaq 16-19)
" Maka sesungguhnya Aku bersumpah dengan cahaya merah diwaktu senja, dan dengan malam dan apa yang diselubunginya. Dan dengan bulan apabila jadi purnama, sesungguhnya kamu melalui tingkat-demi tingkat". (Al Insyiqaaq 16-19)
Allah SWT menampilkan gejala fisis untuk diartikan sebagai
perumpamaan antara lain bahwa terdapat 3 tahap yang harus dilalui manusia yaitu
: pertama, adanya ketidaktahuan kita seperti kita melihat dalam kegelapan
malam. Kedua, adanya keragu-raguan kita seperti halnya kepekaan kita melihat
cahaya merah di waktu senja dan ketiga, ditunjukan-Nya gejala fisis serta
penjelasan secara nyata dan membawa isyarat keindahan dan keagungan-Nya.
Artinya:
" Sesungguhnya
telah Kami buatkan bagi manusia dalam Al Qur'an ini setiap macam perumpamaan
supaya mereka dapat memetik pelajaran " (az Zumar :27)
Artinya:
"Kepunyaan Allah lah segala apa yang dilangit dan dibumi, Sesungguhnya Allah, Dialah Maha kaya lagi Maha Terpuji. "(Luqman :26)
"Kepunyaan Allah lah segala apa yang dilangit dan dibumi, Sesungguhnya Allah, Dialah Maha kaya lagi Maha Terpuji. "(Luqman :26)
Untuk memenuhi
keingintahuan terhadap rahasia-rahasia alam ini penjelasan-penjelasannya selalu
dipakai pendekatan-pendekatan dalam bentuk atau keadaan yang sederhana atau
keadaan-keadaan ideal. Keadaan ideal ini dinyatakan dalam bentuk perumusan
matematika yang selanjutnya kita sebut sebagai hukum-hukum fisika.
2.
Dinamika
Artinya:
"Tidak ada
balasan kebaikan kecuali dengan kebaikan pula." (Ar Rahman: 60)
Secara harfiah dapat diartikan bahwa munculnya balasan kebaikan merupakan buah dari interaksi. Dalam ayat ini tersirat pula makna dari pemberian dan balasan berupa potensiyang dimiliki suatu benda.
Secara harfiah dapat diartikan bahwa munculnya balasan kebaikan merupakan buah dari interaksi. Dalam ayat ini tersirat pula makna dari pemberian dan balasan berupa potensiyang dimiliki suatu benda.
3.
Usaha dan Energi
Artinya:
"Dan di bumi ini
terdapat bagian-bagian yang berdekatan.” (ar Rad : 4)
Secara harfiah
diartikan sebagai berdekatan dalam dimendi tempat, sebagi daerah, wilayah,
negara dsb. Yang mempunyai potensi baik sumber daya alam maupun sumber daya manusianya
yang mengolah, mengembangkan dan meningkatkan.. Berikutnya potensi tersebut
saling dipertukarkan baik dari sisi keunggulan komparatif maupun kompetitif.
4.
Impuls dan momentum
Artinya:
" Dan Allah menciptakan langit dan bumi dengan tujuan yang benar dan agar dibalasi tiap-tiap diri terhadap apa yang dikerjakan, dan mereka tidak akan merugikan." (Al Jaatsiyah :22)
" Dan Allah menciptakan langit dan bumi dengan tujuan yang benar dan agar dibalasi tiap-tiap diri terhadap apa yang dikerjakan, dan mereka tidak akan merugikan." (Al Jaatsiyah :22)
Ayat diatas merupakan
penjabaran interaksi yang terjadi dialam secara lebih luas lagi. Interaksi
tidak sekedar saling pengaruh mempengaruhi, saling memberi dan saling menerima
antar manusia, mahluk atau benda.
5.
Getaran
Artinya:
" Dan sesungguhnya Kami telah
mengulang-ulangi bagi manusia dalam al Qur'an ini bermacam-macam perumpamaan.
Dan manusia adalah mahluk yang paling banyak membantah." (Al Kahfi :54)
Ayat diatas
merupakan pernyataan Allah SWT tentang kandungan al Quran yang mengingatkan
kita dengan berbagai perumpamaan secara berulang-ulang. Apabila kita perluas
makna ayat diatas dengan peristiwa atau gejala fisis bahwa Allah menciptakan
alam semesta dengan wujudnya atau materinya selalu bergerak secara
berulang-ulang. Gerak berulang dalam ruang berdimensi satu sering kita sebut
sebagai getaran.
6.
Gelombang
Artinya:
" Dan diantara
tanda -tanda kekuasaanNya ialah bahwa Dia mengirimkan angin sebagai pembawa
berita gembira dan untuk merasakan kepadamu sebagian dari rahmatNya dan supaya
kapal dapat berlayar dengan perintahNya dan supaya kamu dapat mencari
karuniaNya, mudah-mudahan kamu bersyukur." (Ar Ruum : 46)
Secara umum
"angin" disini sebagai angin yang bertiup membawa awan untuk
menurunkan air hujan dan angin yang meniup kalpal layar agar dapat berlayar
dilautan. Kita merasakan kedekatan makna "angin" dalam ayat ini
adalah gelombang, bukan saja gelombang bunyi yang membawa berita tetapi juga
gelombang radio atau gelombang elektromagnet yang mampu dipancarkan kesegala
penjuru dunia bahkan seluruh jagad raya ini.
7.
Elastisitas
Artinya:
" Dan Allah telah
meninggikan langit dan Dia meletakkan neraca." (Ar-Rahman: 7)
Dalam ayat ini
tersirat yang berhubungan dengan kenyataan yang telah diketahui manusia dari
berbagai gejala yang terlihat atau telah dilakukan percobaan dan pengukurannya.
Dalam kaitan masalah yang akan di bahas di sini, bukan peristiwa pemuaiannya
atau keseimbangannya , namun ada suatu sifat yang menertai dalam peristiwa itu
yaitu sifat kelenturan atau elastis.
8.
Fluida bergerak atau mengalir
Artinya:
" Dan pada
perkisaran angin terdapat pula tanda-tanda (kekuasaan) Allah bagi kaum yang
berakal.” (Al Jaatsiyah :
5)
Artinya:
" Dan Dia
menundukkan untukmu apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi semuanya,
(sebagai rahmat) dari padanya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar
terdapat tanda-tanda kekuasaanNya bagi kaum yang berfikir." (Al Jaatsiyah : 13)
Kedua ayat diatas
sangat berkaitan erat dengan teknologi keudaraan.. Diawali dengan ayat 5,
dengan terjemahan "tshriifirriyaahi" sebagai perkisaran angin kita
dituntun untuk mempelajari sifat fluida yang bergerak atau mengalir. Disambung
oleh ayat 13, menegaskan dasar dari teknologi keudaraan.
9.
Suhu dan Kalor
Artinya:
"Dan Dia
{menundukan pula) apa yang Dia ciptakan untuk kamu di bumi ini dengan
berlain-lainnan macamnya, sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar
terdapat tanda-tanda kekuasaannya.(An-Nahl:13)
Secara harfiah memang kita melihat dan merasakan banyak wujud dan jenis benda yang diciptakan Allah SWT. Dibalik itu banyak juga yang tidak tampak dan berupa sifat atau potensi, antara lain seperti energi yang disediakan untuk manusia. Energi itu termasuk suhu dan kalor.
Secara harfiah memang kita melihat dan merasakan banyak wujud dan jenis benda yang diciptakan Allah SWT. Dibalik itu banyak juga yang tidak tampak dan berupa sifat atau potensi, antara lain seperti energi yang disediakan untuk manusia. Energi itu termasuk suhu dan kalor.
Ada tiga bidang utama yang kita kenal sebagai ilmu fisika, yang
sangat menarik perhatian kaum muslim dan tujuan melahikan tujuan besar. Yang
pertama adalah optik, kaum muslim mempunyai perhatian khusus dalam mempelajari
optic daan fenomena cahaya.7 Puncak kegiatan ilmu ini terjadi pada
abad Islam keempat di Kairo oleh Ibnu Al-Haytsan, yang terkenal dengan nama
latinnya Al-Hazen. Tidak diragukan lagi adalah bahwa ia seorang ilmuan
terbesar dalam bidang ini berada diantara Euclid dan Kepler serta beberapa
fisikawan terkemuka lainnya pada abad ketujuh belas. Al-Hazen menulis
kitab Al-Manazher (Thesaurus Optical), salah satu karya paling
terkemuka dibidang optic yang menerapkan metode eksperimental untuk mempelajari
beberapa fenomena cahaya dan melakukan riset secara rinci tentang refraksi,
refleksi, dan berbagai jenis cermin termasuk juga cermin hiperbolik.[6]
Hal ini menuntun pada pemecahan masalah yang saat ini disebut
Al-Hazen sebagai masalah untuk menghormati pencapaiannya. Dua abad kemudian di
Persia, oleh Quthib Al-Din Asy-Syurazi dan muridnya Kamal Al-Din Al-Farri yang
menulis penafsiran terhadap kitab Al-Munazhir. Untuk pertama kalinya dalam
sejarah ilmu pengetahuan, mereka menjelaskan alas an yang tepat tentang penbentukan
pelangi yang disebabkan oleh fraksi dan refleksi.
Bidang fisika kedua yang dialami kaum muslim adalah masalah gerak.
Masalah fundamental ini dipersiapkan oleh Galileo untuk menjadikan dasar
revolusi keilmuan dan kritiknya terhadap teori gerak Aristoteles telah dilihat
dikalangan Islam oleh Ibnu Sina yang mengemukakan gagasannya berdasarkan
beberapa tulisan filosof Kristen sebelumnya, yaitu John Philoponos. Dalam
kritik Ibnu Sina, ditemukan perkembangan doktrin baru tentang momentum.
Juga terdapat kecendrungan diantara fisikawan muslim, termasuk Ibnu Bajjah di
Spanyol, untuk mempelajari gerak proyeksi menurut aturan kuantitatif dan
menerapkan rumus matematika untuk mempelajari gerak. Wa;aupun semua ini
dinyatakan tidak tepat dalam pandangan mekanika Newtonis, dalam sejarah sains
berikutnya, Ibnu Bajjah telah memberikan kritik yang penting tentang teori
berat prevalen Aristoteles. Kita tahu bahwa pada awal
1069, Pisan Dialogue, Galileo merujuk pada teori gerak proyeksi. Ibnu
Bajjah yang dikutip oleh Ibnu Rasyd, studi fisika kaum muslim dalamaspek ini
merupakan salah satu yang terpenting dalam sejarah sains secara umum.
Bidang fisika yang dipelajari kaum muslim adalah masalah tentang
berat ukuran, serta tradisi Archimendes yang menyangkut penentuan berat
spesifik pengukuran berat, dan volume. Gagasannya kemudian dikembangkan oleh
fisikawan dan ahli matematika muslim sehingga muncul sejumlah besar karangan
mengenai hal ini, dan yang paling terkenal adalah karangan Al-Biruni serta
Al-Khazini.8
C. PERKEMBANGAN ILMU KIMIA
1.Pengertian
Ilmu
kimia adalah salah satu cabang dari IPA yang mempelajari tentang materi,
komposisi materi, sifat materi, dan perubahan materi serta energi yang
menyertai perubahan tersebut.
Materi
adalah sesuatu yang menempati ruang dan mempunyai massa, misalnya batu, kayu,
udara, dan lain-lain.9 Komposisi materi adalah unsur-unsur yang
menyusun suatu materi berdasarkan proporsi tertentu, misalnya air(H2O),
maksudnya unsur-unsur air terdiri dari 2 atom hidrogen dan 1 atom oksigen.
Sifat
materi adalah ciri khas yang dapat digunakan untuk membedakan suatu materi
dengan materi yang lainnya, misalnya air bersifat cair berbeda dengan batu yang
bersifat keras.
Perubahan materi
adalah proses berubahnya suatu materi menjadi materi yang baru, misalnya kayu
berubah menjadi arang atau abu setelah mengalami proses pembakaran.[7]
2.Perkembangan Ilmu
Kimia Menurut Ilmu Pengetahuan Barat
Pada
saat manusia masih berfikir secara primitif, mereka tidak bisa
mengatasi kesulitan-kesulitan yang berasal dari alam seperti gempa, banjir dan
lain sebagainya, sehingga mereka cenderung memuja apa yang menjadi
penyebab kesulitan tersebut dengan harapan bahwa kesulitan itu tidak menimpa
mereka lagi. Pada abad pertengahan hal tersebut berubah menjadi mistik. Para
ahli kimia beranggapan bahwa dengan kekuatan gaib mereka dapat membuat emas
dari tembaga, timah atau bahan yang lainnya, Mereka mencari berbagai
cara untuk merubah material yang tidak berharga seperti tembaga dan sebagainya
menjadi sesuatu yang sangat berharga seperti emas degan cara melapisinya dengan
emas asli, untuk meyakinkan masyarakat saat itu.
Ilmu
kimia baru berkembang sebagai ilmu pengetahuan pada akhir abad ke-17 setelah
Antoine Lauzent Lavoisier melakukan suatu penelitian dengan metode yang dikenal
dengan “metode ilmiah”. Dia melakukan suatu penelitian kuantitatif pada
pembakaran zat-zat besi, timah dan sebagainya di dalam sebuah tabung. Ternyata
hasil dari pembakaran memiliki massa yang lebih besar dari zat semula sebelum
dibakar, sedangkan tekanan udara dalam tabung tersebut. menurun. Lavoisier pun
menarik kesimpulan bahwa saat terjadi pembakaran, ada suatu zat yang di ambil
dari udara.
Dari
pengamatan tersebut, Lavoisier mengenal adanya suatu zat yang terdapat di dalam
udara yang bersenyawa dengan zat yang mengalami pembakaran, zat tersebut oleh
Lavoisier disebut dengan oksigen. Lavoisier akhirnya menyimpulkan bahwa
pembakaran adalah suatu peristiwa bersenyawa unsur suatu zat dengan oksigen
dari udara. Berawal dari hal ini metode ilmiah pun berkembang pesat.
Pada tahun 1665 ilmuwan bangsa inggris Robert Hooke menemukan sel, tahun 1869
Friendrich M. seorang ahli Bio-kimia menemukan asam deoksiribonukleat(DNA),
tahun 1950 Maurice W. menemukan struktur DNA, seiring dengan perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi yang semakin maju, ilmu pengetahuan tentang kimia pun
menjadi semakin sulit untuk di kuasai, sehingga ilmu Kimia pada umumnya
dibagi menjadi beberapa bidang utama. Terdapat pula beberapa cabang
antar-bidang dan cabang-cabang yang lebih khusus dalam kimia.
a. Kimia analitik
adalah analisis cuplikan bahan untuk memperoleh pemahaman tentang susunan kimia
dan strukturnya. Kimia analitik melibatkan metode eksperimen standar dalam
kimia. Metode-metode ini dapat digunakan dalam semua subdisiplin lain dari
kimia, kecuali untuk kimia teori murni.
b. Biokimia
mempelajari senyawa kimia, reaksi kimia, dan interaksi kimia yang terjadi dalam
organisme hidup. Biokimia dan kimia organik berhubungan sangat erat, seperti
dalam kimia medisinal atau neurokimia. Biokimia juga berhubungan dengan biologi
molekular, fisiologi, dan genetika.
c. Kimia anorganik
mengkaji sifat-sifat dan reaksi senyawa anorganik. Perbedaan antara bidang
organik dan anorganik tidaklah mutlak dan banyak terdapat tumpang tindih,
khususnya dalam bidang kimia organologam.
d. Kimia organik
mengkaji struktur, sifat, komposisi, mekanisme, dan reaksi senyawa organik.
Suatu senyawa organik didefinisikan sebagai segala senyawa yang berdasarkan
rantai karbon.
e. Kimia fisik
mengkaji dasar fisik sistem dan proses kimia, khususnya energitika dan dinamika
sistem dan proses tersebut. Bidang-bidang penting dalam kajian ini di antaranya
termodinamika kimia, kinetika kimia, elektrokimia, mekanika statistika, dan
spektroskopi. Kimia fisik memiliki banyak tumpang tindih dengan fisika
molekular. Kimia fisik melibatkan penggunaan kalkulus untuk menurunkan
persamaan, dan biasanya berhubungan dengan kimia kuantum serta kimia teori.
f. Kimia teori adalah
studi kimia melalui penjabaran teori dasar (biasanya dalam matematika atau
fisika). Secara spesifik, penerapan mekanika kuantum dalam kimia disebut kimia
kuantum. Sejak akhir Perang Dunia II, perkembangan komputer telah memfasilitasi
pengembangan sistematik kimia komputasi, yang merupakan seni pengembangan dan
penerapan program komputer untuk menyelesaikan permasalahan kimia. Kimia teori
memiliki banyak tumpang tindih (secara teori dan eksperimen) dengan fisika
benda kondensi dan fisika molekular.
Pada
abad pertengahan, sikap yang demikian itu beralih menjadi mistik. Para
ahli kimia beranggapan bahwa dengan kuekuatan gaib, tembaga misalnya dapat
diubah menjadi emas. Suatu penemuan pada zaman itu umumnya dapat diterima pada
generasi berikutnya sehingga pengetahuan yang mereka peroleh tidak tidak
memberikan sumbangan pada perkembangan ilmu kimia.
Baru
pada akhir abad ke-17, ilmu kimia berkembang sebagai ilmu pengetahuan setelah
Antoine Lauzent Lavoisier melalui metode yang dikenal sebagai metode
ilmiah, yakni metode dengan pengamatan-pengamatan menghubungkan kenyataan,
mengemukakan pemikiran, menguji perkiraan dengn percobaan selanjutnya, dan
akhirnya menarik kesimpulan. Dengan hal ini, Lavoisier menyelidiki secara
kuantitatif pembakaran zat-zat seperti besi, timah, dan sebagainya. Ternyata
hasil pembakaran mempunyai massa lebih besar daripada zat semula, sedangkan
tekanan udara dalam tabung tempat pembakaran itu dilaksanakan menjadi
berkurang. Ini berarti ada sesuatu dari udara yang bersenyawa dengan zat yang
dibakar.
Lavoisier
menarik kesimpulan bahwa pada pembakaran ada suatu zat diambil dari udara.
Yoseph Pristly, dalam eksperimennya dengan memusatkan cahaya matahari pada
serbuk berwarna merah mendapatkan zat cair abu-abu mengilat (air raksa) dan gas
tak bewarna.
Berdasarkan
penemuan ini, air raksa yang dibakar dengan udara dalam volume tertentu
menghasilkan serbuk merah, sedangkan volume udara berkurang sebanyak apa yang
didapatkan kembali bila serbuk merah itu dipanaskan. Dari pengamatan tersebut,
Lavoisier mengenal adanya suatu zat yang terdapat dalam udarayang bersenyawa
dengan air raksa. Zat tersebut oleh Lavoisier disebutoksigen.
Dalam
perkembangan ilmu kimia, ada beberapa penemuan teori atau hukum yang
dikemukakan antara lain:
1) Penemuan
tentang kristalisasi, pelarutan, sublimasi, reduksi, proses pembuatan baja,
pemurnian logam, yang semuanya dilakukan oleh Jabir Ibnu Hayan.
2) Penemuan
pembuatan bahan peledak yang terdiri dari Slatpeter arang dan belerang yang
dilakukan oleh Roger Bacon.
3) Defenisi
tentang unsur yaitu suatu zat yang tidak dapat diurai lagi menjadi
zat lain, serta susunan daftar unsure dalam empat golongan, yaitu:
a. Hidrogen,
nitrogen, oksigen, panas dan cahaya
b. Belerang,
fosfor, dan karbon
c. Logam-logam
d. Atom
golongan tanah yaitu magnesia, kapur, berita, alumina, dan silika
3.Perkembangan Ilmu
Kimia Menurut Al Qur’an
Sesungguhnya
dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang
terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal (QS:3:190) Sebagaimana telah
dikemukan pada urain sebelumnya, Al-Qur’an bukanlah kitab ilmu pengetahuan atau
kitab kimia dalam pengertian harfiahnya. Akan tetapi, Al-Qur’an adalah kitab
petunjuk bagi umat manusia. Dalam berbagai konteks, Al-Qur’an memberikan
petunjuk mengenai berbagai permasalahan yang dihadapi manusia dan sekaligus
menjadi gudang ilmu pengetahuan serta menjadi pintu pembuka untuk melakukan
penelitian tentang berbagai aspek kehidupan manusia. Dengan demikian, dalam
Al-Qur’an di sana-sini kita temukan ayat-ayat yang mendorong pembacanya untuk
melakukan penelitian lebih lanjut dalam berbagai bidang ilmu pengetahuan,
termasuk ilmu kimia.
Untuk itu, tidak
mengherankan jika para ilmuwan Muslim memperoleh inspirasi yang amat besar dari
Al-Qur’an untuk mengembangkan ilmu ini. Misalnya, dengan berbagai konteks yang
berbeda kita temukan dalam Al-Qur’an :
Ø tentang emas dan perak sebagai logam mulia (Q.S Ali ‘Imran [3]:
14 dan Al-Taubah [9]: 34),sebagai barang perhiasan yang mewah (Q.S Al-Zukhruf
[43]: 33-53),sebagai tanda karunia Allah yang akan diberikan kepada para
penghuni surga (Q.S Al-Hajj [22]: 23 dan Al-Kahfi [18]: 31)
Ø Besi disebut-sebut sebagai logam yang mengandung banyak manfaat (Q.S
Al-Hadid [57]: 25), sebagai contoh benda yang paling keras (Q.S Al-Isra’
[17]: 51), sebagai zat yang berwarna merah jika dipanaskan sehingga dapat
digunakan sebagai bahan konstruksi bangunan (Q.S Al-Kahfi [18]: 96),
menjadi bahan pokok untuk membuat barang-barang lainnya seperti baju besi (baju
perang, Q.S Saba’ [34]: 10-11), dan menjadi alat penyiksaan di neraka (Q.S
Al-Hajj [22]: 21).
Ø Demikian pula dengan timah dan tembaga yang disebut Al-Qur’an
sebagai bahan pelengkap konstruksi sebuah bangunan (Q.S Al-Kahfi [18]: 96)
serta ter yang dalam Surah Ibrahim [14]: 50) disebutkan sebagai pakaian
penghuni neraka.
Al-Qur’an juga
menyebutkan adanya sebuah benda yang mungkin bisa disebut sebagai “atom” dan
benda lain yang lebih kecil dari atom (Q.S Al-Zalzalah [99]: 7-8) dalam
kaitannya dengan nilai perbuatan manusia.
Tujuan pembangunan dalam era tinggal landas adalah meningkatkan
kualitas manusia Indonesia. Manusia Indonesia dibina dari manusia tradisional
sehingga mampu menjadi manusia modern. Manusia tradisional adalah manusia yang
memiliki kemampuan terbatassehingga interaksinya dengan lingkungan hidupnya
bersifat searah. Sementara itu, bersamaan dengan perubahan manusia Indonesia,
terjadi pula perubahan dari peran sumber daya alam. Dahulu bahan yang diperoleh
dari alam langsung dijual, misalnya, minyak mentah, kayu gelondongan, dan rotan
gulungan. Akan tetapi dewasa ini bahan yang diperoleh dari alam diproses
terlebih dahulu sehingga menjadi penambahan nilai. Sebagai contoh, kayu
gelondongan dijadikan kayu lapis atau kertas, rotan menjadi peralatan rumah
tangga, minyak mentah diproses bensin dan bahan bakar minyak. Proses ini
dikenal sebagai proses nilai tambah karena peranan kemampuan manusia merupakan
kunci keberhasilan.
BAB III PENUTUP
A. KESIMPULAN
1. Penemuan organisme yang rumit dengan
cara penelitian fosil tertua, sehingga para ahli menyusun pemikiran mengenai
asal mula kehidupan.
2. Islam menolak pradigma biologis
sebagai Raison di Entre bagi perilaku moral manusia. Al-qur'an menganjurkan
terhadap pria dan wanita saling percaya, yang diwujudkan dalam kesucian dan
kerendahan hati.
3. Gerakan yang ada di bumi selalu
memerlukan gaya yang bekerja terus menerus untuk mempertahankan gerakannya.
4. Dalam bidang fisika yang dipelajari
tentang gerak, berat, ukuran serta tradisi Archimedes yang menyangkut penentuan
berat spesifik pengukuran berat dan volume.
5. Kimia berpangakal dari pekerjaan
Lavoisier ini, metode ilmiah mwngalami perkembangan pesat sehingga oleh
seseorang permasalahannya sulit dikuasai, dengan demikian perlu dipecahkan
menjadi beberapa cabang ilmu seperti fisika, kimia, biologi, kimia dan
geokimia.
6. Tujuan membangun dalam era tinggal
landas adalah meningkatkan kualitas manusia Indonesia, dengan kata lain manusia
dibina dari manusia tradisional sehingga mampu menjadi manusia modern.
B.
SARAN
Dalam pembuatan
makalah ini, kami dapat memberikan saran-saran, sebagai berikut :
1. Sebagai generasi
penerus yang baik, sebaiknya kita tidak mengabaikan ilmufisika dan kimia yang
telah kita pelajari sebelumnya agar dapat turut sertamengembangkan ilmu
pengetahuan dan teknologi yang ada.
2. Kita harus
memanfaatkan semaksimal mungkin ilmu fisika dan kimia untuk hal-hal yang
bermanfaat.
3. Sebaiknya kita
tidak menyalahgunakan ilmu fisika dan kimia yang kita milikiuntuk hal-hal yang
berakibat buruk baik itu bagi diri sendiri maupun bagiorang lain.
4. Jangan pernah
mengabaikan ilmu pengetahuan yang telah kita dapatkan,karena tidak ada ilmu
pengetahuan yang sia-sia.
5. Dalam mempelajari
ilmu pengetahuan, hendaknya kita melihat dari berbagaisudut pandang yang ada,
misalnya tinjauan dari segi Islam
Daftar Pustaka
baiquni. (1983). perkembangan ilmu alam.
jakarta: pustaka.
mabahis, s. (1985). Ilmu
Biologi pandangan Al-qur'an. bandung: sidar biru.
Muhammad, a. (1983). Ilmu
Biologi. jakarta: pustaka firdaus.
suyuti. (1992). Ilmu
Biologi. cerbon: Lentera Hati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar