Minggu, 13 Desember 2015

Makalah Ilmu Alam Dasar



MAKALAH IAD-ISD-IBD
PERKEMBANGAN ILMU BIOLOGI,FISIKA DAN KIMIA MENURUT ILMU PENGETAHUAN BARAT DAN AL-QUR’AN

DISUSUN OLEH :
NAMA                                         NIM
MARGIANTI                                  (13270058)

DOSEN PEMBIMBING

RIRI NOVITA SUNARTI, M.Si

FAKULTAS TARBIYAH
PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI(IAIN)
PALEMBANG
2013


Assalammualaikum wr. wb.
Alhamdulillahirabbilalamin, puji serta syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat, karunia serta hidayah-Nya, kami dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul “PERKEMBANGAN ILMU BIOLOGI, ILMU FISIKA, DAN ILMU KIMIA MENURUT ILMU PENDIDIKAN BARAT DAN AL-QUR’AN”. Tak lupa shalawat serta salam selalu tercurah kepada junjunan kita Nabi besar Muhammad SAW dan para pengikutnya hingga akhir zaman. Kami sadar bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, karena tak ada manusia yang sempurna. Kebenaran hanyalah milik Allah SWT. Oleh karena itu, kami sangat membutuhkan kritik dan saran dari para pembaca.
Akhirnya semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan bimbingan-Nya serta rahmat-Nya kepada kita semua. Amin.
Wassalammualaikum wr. wb.










                                                                                    Palembang, 27 oktober 2013


                                                                                                Penulis




DAFTAR ISI
      
KATA PENGANTAR ...............................................................................            
DAFTAR ISI ...............................................................................................
BAB I PENDAHULUAN ..........................................................................
A.    Latar Belakang ........................................................................................
B.     Rumusan Masalah ...................................................................................
C.     Tujuan Makalah ......................................................................................
BAB II PEMBAHASAN ............................................................................
A.    Perkembangan Ilmu Biologi menurut ilmu  
pengetahuan barat dan al-qur’an..............................................................
B.     Perkembangan Ilmu Fisika menurut ilmu
pengetahuan barat dan al-qur’an .............................................................
C.     Perkembangan Ilmu Kimia menurut ilmu
pengetahuan barat dan alqur’an ..............................................................
BAB III PENUTUP ....................................................................................
D.    Kesimpulan .............................................................................................
E.     Saran .......................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR GAMBAR



DAFTAR TABEL



BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

          Ilmu pengetahuan di anugerahkan Tuhan kepada manusia, agar manusia dapat memanfaatkanya dengan baik untuk kehidupannya, dengan ilmu pengetahuan tersebut manusia dapat mengetahui manfaat serta mudharat dari setiap benda yang ada di sekitar kita.
          Seiring dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi, manusia pun dapat mengetahui hal-hal yang kecil yang kasat oleh mata. Bahkan hal-hal yang berada di luar bumi, akan tetapi kebanyakan manusia telah terpaut dengan apa yang telah mereka ketahui dan melupakan Tuhan yang telah memberi mereka pengetahuan.

B. RUMUSAN MASALAH

           Kami sebagai penyusun, merumuskan masalah yang akan kami presentasikan dalam makalah ini sebagai berikut :
1. Bagaimana perkembangan ilmu biologi menurut ilmu pengetahuan dan al-qur’an?
2. Bagaimana perkembangan ilmu fisika menurut ilmu pengetahuan dan al-qur’an?
3. Bagaimana perkembangan ilmu kimia menurut ilmu pendidikan dan al-qur’an?


C. TUJUAN MAKALAH
            Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah :
1.      Mengetahui tentang perkembangan dari ilmu biologi menurut ilmu pendidikan barat dan al-qur’an.
2.      Mengetahui tentang perkembangan dari ilmu fisika menurut ilmu pendidikan barat dan al-qur’an.
3.      Mengetahui tentang perkembangan dari ilmu kimia menurut ilmu pendidikan barat dan al-qur’an.




BAB II PEMBAHASAN

PERKEMBANGAN ILMU BIOLOGI, FISIKA DAN KIMIA MENURUT ILMU PENGETAHUAN BARAT DAN AL QUR’AN

A. PERKEMBANGAN ILMU BIOLOGI
1.Pengertian
             Biologi  adalah ilmu mengenai kehidupan. Istilah ini diambil dari bahasa Belanda "biologie", yang juga diturunkan dari gabungan kata bahasa Yunani, bio("hidup") dan logos ("lambang", "ilmu"). Akan tetapi ada juga yang menggunakan  istilah ilmu hayat (diambil dari bahasa Arab,  artinya "ilmu kehidupan").
Ilmu pengetahuan (sains) adalah teori-teori yang dikumpulkan manusia melalui suatu proses pengajian dan dapat diterima oleh rasio.

2.Perkembangan Ilmu Biologi Menurut Ilmu Pengetahuan  Barat
          Manusia selalu ingin tahu dan gemar mencari tentang asal usul dan permulaan dari adanya sesuatu. Bagi para ahli biologi zaman dulu kehidupanlah yang menjadi objeknya, sehingga
mereka membuat pertanyaan “apakah hidup itu” dan “ dari manakah asalnya Kehidupan ”.Kemudian muncullah anggapan-anggapan pemikiran tentang asal usul kehidupan, anggapan kuno yang pertama dikemukakan oleh Aristoteles dengan teorinya abiogenesis atau generatio spontanea menjelaskan bahwa makhluk hidup terjadi begitu saja dari benda mati.1
            Pada pertengahan abad XVII,  Leeuwenhoek dengan mikroskop buatannya telah berhasil mengamati benda-benda kecil yang aneh dalam setitik air yang di ambil dari tempat merendam jerami. Dia pun beranggapan bahwa makhluk hidup dapat muncul begitu saja dari benda-benda mati.
 Seiring berjalannya waktu, muncullah teori baru yang di kenal nama Omne vivum ex ovo dan Omne ovum ex vivo,2 artinya bahwa makhluk hidup itu berasal dari telur dan semua telur berasal dari makhluk hidup, dari teori ini dapat disimpulkan bahwa kehidupan dapat terjadi karena telah ada kehidupan sebelumnya. Akan tetapi teori ini belum bisa memberi jawaban dari pertanyaan tentang asal mula kehidupan pertama di bumi ini, hal ini karena teori di atas hanya menerangkan perkembangan makhluk hidup sesudah adanya makhluk tersebut.[1]
Gambar 1. Teori Lowenhouk

Pada tahun 1688, Redi mempublikasikan hasil penelitiannya yang berjudul "Percobaan pada asal usul serangga". Eksperimen dalam buku tersebut berhasil mematahkan teori abiogenesis (kehidupan berasal dari materi mati) dan memunculkan teori biogenesis.Pernyataan Omne vivum ex ovo (Semua kehidupan berasal dari telur) dicetuskan berdasarkan percobaan yang dilakukan Redi. Teori biogenesis mengemukakan bahwa kehidupan berasal dari kehidupan sebelumnya. Dalam percobaanya, dia menggunakan dua wadah berisi daging, yang pertama dibiarkan terbuka, sedangkan yang lainnya ditutup. Pada wadah yang terbuka, belatung tumbuh pada daging sedangkan pada wadah lainnya tidak ada pertumbuhan belatung. Konsep biogenesis tersebut belum sepenuhnya dapat diterima hingga muncul percobaan yang dilakukan oleh Louis Pasteur pada tahun 1859.
 Semasa hidupnya, Redi juga mematahkan kesalahpahaman dan kepercayaan tentang ular berbisa. Eksperimen yang dilakukannya menunjukkan bahwa empedu ular berbisa tidak beracun, menelan bisa atau gigi ular tidak berbahaya, namun apabila bisa tersebut masuk melalui luka terbuka atau diinjeksikan ke bawah kulit maka akan berakibat fatal. Selain itu, redi juga menyatakan bahwa bisa ular adalah cairan kuning yang diproduksi oleh kelenjar pada bagian kepala ular dan diinjeksikan hanya melalui dua gigi, bukan diproduksi oleh roh liar. Dia juga mematahkan mitos yang menyatakan bahwa kekuatan bisa ular dipengaruhi oleh makanannya, ular meminum anggur, dan beberapa mitos yang salah lainnya. Namun, pemikirannya tidak sepenuhnya diterima hingga publikasi yang dilakukan oleh Felice Fontana pada tahun 1781, dimana kesimpulan Redi dapat diterima sepenuhnya.
Gambar 2. Teori Redi
 Pasteur mendidihkan kaldu sampai semua mikrobanya mati. Dengan alat khusus berupa pipa berbentuk huruf S, dia membiarkan udara masuk dan bersirkulasi di atas kaldu, tapi mencegah mikroba di udara masuk ke dalamnya. Sebagaimana diharapkan oleh Pasteur, mikroba tidak bisa tumbuh di dalam kaldu. Temuan Pasteur menunjukkan bahwa mikroba tidak muncul spontan dari kaldu. Mikroba ditemukan dalam kaldu karena masuk bersama udara. Pasteur menunjukkan dengan jelas bahwa, bahkan bagi mikroba pun, kehidupan berasal dari kehidupan sebelumnya (omne vivum ex vivo).
Gambar 3. Teori Louis Pasteur
Pada tahun 1893 Hawold Uray, seorang ahli kimia dari University of Chicago mengemukakan sebuah teori yang dikenal dengan teori Uray, Ia berpendapat bahwa suatu saat atmosfer bumi kaya akan molekul-molekul metana(CH4), amoniak(NH3), serta H2 dalam bentuk gas,kemudian karena pengaruh aliran listrik halilintar dari radiasi-radiasi sinar kosmos, unsur-unsur tersebut mengalami reaksi kimia dan membentuk asam amino yang merupakan bagian penting dari protoplasma.3 Oleh karena itu teori Uray dipandang sebagai dasar konsep tentang terjadinya makhluk hidup menurut biologi modern.
          Kita telah mengetahui bahwa telah ada kehidupan dibumi ini pada zaman dulu dari berbagai fosil yang telah ditemukan. Berdasarkan usia fosil-fosil itu, kehidupan dibumi dibagi menjadi beberapa zaman, yaitu;
1).Zaman Azoikum, yaitu zaman sebelum ada kehidupan, sekitar 5000juta tahun yang lalu.
2).Zaman Archaezoikum, yaitu zaman ketika bumi masih dingin, sekitar 3500juta tahun yang lalu.
3).Zaman Proterozoikum, yaitu zaman kehidupan binatang lunak, sekitar 1000juta tahun yang lalu.
4).Zaman Paleozoikum, yaitu zaman ketika amphibi, kepiting, dan reftilia pertama, sekitar 200-600juta tahun yang lalu.
5).Zaman Mesozoikum, yaitu zaman mamalia pertama, burung pertama, dan reftil raksasa(dinosaurus) sekitar 230-135juta tahun yang lalu.
6).Zaman Kenozoikum, yaitu zaman manusia purba punah, awal manusia dan binatang modern, sekitar 70juta tahun yang lalu sampai sekarang.
          Karena begitu luasnya ilmu pengetahuan yang terkandung didalam ilmu biologi, para ahli pun membagi cabang-cabangnya agar mempermudah mempelajarinya, cabang- cabang ilmu biologi tersebut yaitu:
1). Botani;  mempelajari tentang tumbuh-tumbuhan.
2). Zoologi; mempelajari tentang hewan.
3). Morfologi; mempelajari tentang bentuk dan struktur luar makhluk hidup.
4). Anatomi; mempelajari tentang bentuk dan struktur dalam makhluk hidup.
5). Fisiologi; mempelajari tentang fungsi bagian tubuh atau organ makhluk hidup.
6). Sitologi; mempelajari tentang sel secara mendalam.
7). Histologi; mempelajari tentang jaringan-jaringan organ secara mendalam.
8). Palaentologi; mempelajari tentang makhluk-makhluk hidup masa lampau.[2]

3.Perkembangan Ilmu Biologi Menurut Al Qur’an
          Selama berabad-abad manusia mencari jawaban tentang asal usulnya, dengan berbagai fosil dan artefak yang telah di temukan, mereka menerka-nerka awal kehidupan, tapi mereka hanya mendapatkan sebuah anggapan yang tak tentu kebenarannya.

 Kemudian makhluk-makhluk berkembang biak dan proses kejadian makhluk pun berubah menjadi pertemuan antara sel sperma dan sel telur. Hal ini sesuai dengan teori omne vivum ex ovo dan omne ovum ex vivo.
          Sebenarnya ayat-ayat Al Qur’an telah menerangkan kepada kita tentang awal terjadinya kehidupan dibumi, serta proses-proses alam lainnya, misalnya; Q.S Al-An’am [6]: 95
Artinya:
“Sesungguhnya Allah menumbuhkan butir tumbuh-tumbuhan dan biji buah-buahan, Dia mengeluarkan yang hidup dari yang mati dan mengeluarkan yang mati dari yang hidup. (Yang memiliki sifat-sifat) demikian ialah Allah, maka mengapa kamu masih berpaling? (Q.S Al-An’am [6]: 95)
Ayat-ayat Alquran tidak satu pun yang menentang ilmu pengetahuan, tetapi sebaliknya banyak ayat-ayat Alquran menghasung dan menekankan kepentingan ilmu pengetahuan. Bahkan salah satu pembuktian tentang kebenaran Alquran adalah ilmu pengetahuan dan berbagai disiplin yang diisyaratkan..
            Campur tangan genetik dalam permasalahan manusia semakin meningkat. Biologi, sebagai ilmu yang membahas genetik ini memegang peranan penting. Biologi tidak kebal terhadap kecenderungan-kecederungan ilmiah yang lazim, sehingga mau tak mau, ilmu ini mengekor pandangan dunia sains moderen. Sekalipun demikian, biologi telah mendapatkan tempat istimewa didunia sains. Lebih penting dari itu, biologi dapat diarahkan untuk menjadi aksioma  bagi suatu definisi tentang hakikat manusia. Dari suatu teori, biologi tampaknya akan dapat menjadi suatu idiologi.4
Pernyataan dari para ahli sosiobiologi  mempunyai pengaruh yang berbeda. Mereka dimanfaatkan oleh para pemimpin masyarakat yang terbagi dalam berbagai kelas untuk menegaskan bahwa tata sosial yang ada sekarang ini harus dipertahankan karena hal itu sudah menjadi hukum alam. Tanpa adanya moralitas seksual abiologis, apa jadinya pandangan muslim? Apakah aturan perilaku seksual muslim juga bergantung pada biologi, atau dalam hal ini, selepas dara? Tidak! Islam tidak mengakui virgo intacta  dalam bentukan yang dangkal. Dengan kata lain, batasan-batasan moralnya tidak dimulai dan tidak di akhiri dengan selembar kain yang ternoda darah dari selaput darah seorang darah perawan. Jika demikian, hasil kerja para dokter klinik dan penipu selaput darah akan menertawakannya. dengan demikian, islam secara tegas menolak paradigma biologis sebagai raison d’entre bagi perilaku moral manusia. Al-Qur’an mengemukakan:
   
Artinya: Sesungguhnya laki-laki dan perempuan yang muslim, laki-laki dan perempuan yang mukmin[1218], laki-laki dan perempuan yang tetap dalam ketaatannya, laki-laki dan perempuan yang benar, laki-laki dan perempuan yang sabar, laki-laki dan perempuan yang khusyuk, laki-laki dan perempuan yang bersedekah, laki-laki dan perempuan yang berpuasa, laki-laki dan perempuan yang memelihara kehormatannya, laki-laki dan perempuan yang banyak menyebut (nama) Allah, Allah telah menyediakan untuk mereka ampunan dan pahala yang besar. (Q.S.Al-Al-Ahzhab [3] : 35 )
           
Semua ini merupakan sebagian dari kebaikan utama yang ingin di tanamkan islam pada manusia, bahwa tak satu pun dari semua ini di gambarkan oleh Al-qur’an sebagai gender spesifik. Kesucian memang disebutkan sebagai salah satu dari kebaikan itu tetapi bukan hanya untuk satu jenis kelamin saja dengan gamblang dinyatakan bahwa hal itu berlaku untuk pria dan wanita dan kata lain bukan hanya wanita saja yang harus mempertahankan kesuciannya sementara pria bebas kesana kemari mengumbar insting sosiobiologisnya. Priapun secara moral harus menjaga prilaku seksualnya seperti halnya wanita. Dibawah ini ketentuan al-qur’an yang menyatakan bahwa memelihara kesucian merupakan kewajiban baik pria maupun wanita:
           

Artinya: Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandanganya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka, Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang mereka perbuat". ( Q.S. An-Nur [24] : 30 )[3]

 “Katakanlah kepada wanita yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka Menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung kedadanya, dan janganlah Menampakkan perhiasannya kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putera-putera mereka, atau putera-putera suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara lelaki mereka, atau putera-putera saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita Islam, atau budak- budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. dan janganlah mereka memukulkan kakinyua agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, Hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung”.(Q.S. An-Nur [24] : 31 )
                                                                                                        
Tidak ada ketentuan dalan Al-Qur’an yang meyatakan bahwa pria mempunyai hak istimewa untuk meminta bukti kesucian moral dari wanita. Seseorang wanita pun tidak perlu menuntut bukti yang sama dari pria. Al-qur’an sedikit pun tidak menyebutkan bahwa seorang pria harus meminta bukti anatomis dari keperawanan seoarang wanita dan kemudian dan memamerkannya di muka umum. Al-Qur’an menganjurkan terhadap pria dan wanita, saling percaya yang diwujudkan dalam kesucian dan kerendahan hati.5

B. PERKEMBANGAN ILMU FISIKA
1.Pengertian
          Fisika adalah salah satu ilmu pengetahuan yang mempelajari benda tak hidup dari aspek wujud dengan perubahan-perubahan yang bersifat sementara.

2. Fisika  Ditinjau dari Ilmu Pengetahuan Barat
Energi mulai dipikirkan ketika manusia mulai mempelajari konsep gerakan. Benarkah alam semesta ini digerakkan kerena adanya energi? Dalam bentuk apa? Ternyata energi dapat muncul dalam berbagai bentuk dan dapat berubah bentuk. Sekalipun kelihatannya sederhana, konsep ini baru muncul setelah melalui bermacam-macam perkembangan.
Aristoteles berpendapat bahwa setiap gerakan selalu memerlukan (gaya) yang bekerja trus-menerus untuk mempertahankan gerakannya. Peluru yang mendorongnya. Anggapan ini dipahami oleh Aristoteles bahwa peluru tersebut menempatkan udara yang berarus ke belakang sehingga memberikan gaya ekstra. Pendapat Aristoteles ini salah.[4]
Menurut Newton, benda bermasa m mendapat gaya f akan memperoleh percepatan sebesar a=f/m. bila gaya f bekeja terus-menerus pada benda tersebut, benda yang bergerak akan semakin besar. Seperti yang dialami oleh benda yang jatuh bebas, yang semakin mendekati bumi kecepatan semakin besar. Lalu apa yang terjadi jika benda melebihi kecepatan cahaya, sedangkan kecepatan kecepatan cahaya merupakan kecepatan dalam batas yang paling tinggi? Menurut persamaan Newton, hal ini tidak dikehendaki.6
Table 1. menurut beberapa penemuan.
Louwies
Newton+ Gaya F= a=f/m
Redi
Besaran a+f= m
Biogeneses
Newton +m= f
Pesteur
Gaya+a= m

Hukum Newton hanya berlaku pada mekanika klasik, yaitu mekanika yang bergerak dengan kecepatan yang rendah. Mekanika klasik harus disempurnakan bila ingin membahas benda atau materi yang bergerak dengan kecepatan mendekati kecepatan cahaya. Mekanika ini disebut mekanika relativistic yang diperoleh oleh Albert Einstein.
Cahaya merupakan masalah yang sangat sulit dalam konversi energi. Walaupun energi penyinaran dari matahari yang tak terhingga jatuh ke bumi setiap hari, energy ini belum dapat dimanfaatkan secara efesien oleh manusia. Hanya tumbuhan hijau yang mampu memanfaatkannya secara efesien. Inilah sebabnya cahaya memang sangat menarik perhatian.
Bila cahaya dikenakan pada keeping katode dalam tabung hampa dan dihubungkan dengan tegangan searah, tampak adanta arus yang mengalir dalam rangkaian itu. Gejala ini lazim disebut dengan efek foto listrik. Efek foto listrik yang ada saat ini banyak digunakan sebagai prinsip perbuatan aliran yaitu sebagai tanda tentang adanya suatu gejala. Misalnya, televise tidak akan mungkin ada tanpa ditemukannya efek foto listrik.
Pada tahun 1923 A.H. Campton mempelajari tmbukan antara foton dan elektron, dengan cara menumbukan bekas gelombang elektron magnet yang keluar dari bahan radioaktif pada keping berlium.arah tertentu, dipasang detektor elektron dan foton yang dapat diatur agar hanya pasangan foton dan electron yang datang secara serentak yang dapat dideteksi. Dari percobaan ini A.H.,Compton memperoleh kesimpulan bahwa paket energi gelombang elektro magnetic dapat berfungsi sebagai partikel.
Menurut Richtmeyer, sejarah perkembangan ilmu fisika dibagi dalam empat periode yaitu:
       a.Periode Pertama,
          Dimulai dari zaman prasejarah sampai tahun 1550-an. Pada periode pertama ini dikumpulkan berbagai fakta fisis yang dipakai untuk membuat perumusan empirik. Dalam periode pertama ini belum ada penelitian yang sistematis. Beberapa penemuan yang berguna bagi kemajuan ilmu pengetahuan pada periode ini terutama penemuan pada:
Abad 240 SM - 599 SM. Di bidang astronomi sudah dihasilkan Kalender Mesir dengan 1 tahun = 365 hari, prediksi gerhana, jam matahari, dan katalog bintang. Dalam Teknologi sudah ada peleburan berbagai logam, pembuatan roda, teknologi bangunan (piramid), standar berat, pengukuran, koin (mata uang).[5].
Abad 600 SM – 530 M. Perkembangan ilmu dan teknologi sangat terkait dengan perkembangan matematika. Dalam bidang Astronomi sudah ada pengamatan tentang gerak benda langit (termasuk bumi), jarak dan ukuran benda langit. Dalam bidang sain fisik Physical Science, sudah ada Hipotesis Democritus bahwa materi terdiri dari atom-atom. Archimedes memulai tradisi “Fisika Matematika” untuk menjelaskan tentang katrol, hukum-hukum hidrostatika dan lain-lain. Tradisi Fisika Matematika berlanjut sampai sekarang.
530 M – 1450 M: Mundurnya tradisi sains di Eropa dan pesatnya perkembangan sains di Timur Tengah. Dalam kurun waktu ini terjadi Perkembangan Kalkulus. Dalam bidang Astronomi ada “Almagest” karya Ptolomeous yang menjadi teks standar untuk astronomi, teknik observasi berkembang, trigonometri sebagai bagian dari kerja astronomi berkembang. Dalam Sain Fisik, Aristoteles berpendapat bahwa gerak bisa terjadi jika ada yang nendorong secara terus menerus; kemagnetan berkembang ; Eksperimen optika berkembang, ilmu Kimia berkembang (Alchemy).
1450 M- 1550: Ada publikasi teori heliosentris dari Copernicus yang menjadi titik penting dalam revolusi saintifik. Sudah ada arah penelitian yang sistematis

       b. Periode Kedua
          Dimulai dari tahun 1550an sampai tahun 1800an. Pada periode kedua ini mulai dikembangkan metoda penelitian yang sistematis dengan Galileo dikenal sebagai pencetus metoda saintifik dalam penelitian. Hasil-hasil yang didapatkan antara lain:
Kerja sama antara eksperimentalis dan teoris menghasilkan teori baru pada gerak planet.
Newton: meneruskan kerja Galileo terutama dalam bidang mekanika menghasilkan hukum-hukum gerak yang sampai sekarang masih dipakai.Dalam Mekanika selain Hukum-hukum Newton dihasilkan pula Persamaan Bernoulli, Teori Kinetik Gas, Vibrasi Transversal dari Batang, Kekekalan Momentum Sudut, Persamaan Lagrange.
Dalam Fisika Panas ada penemuan termometer, azas Black, dan Kalorimeter.
Dalam Gelombang Cahaya ada penemuan aberasi dan pengukuran kelajuan cahaya.
Dalam Kelistrikan ada klasifikasi konduktor dan nonkonduktor, penemuan elektroskop, pengembangan teori arus listrik yang serupa dengan teori penjalaran panas dan Hukum Coulomb.

       c. Periode Ketiga
          Dimulai dari tahun 1800an sampai 1890an. Pada periode ini diformulasikan konsep-konsep fisika yang mendasar yang sekarang kita kenal dengan sebutan Fisika Klasik. Dalam periode ini Fisika berkembang dengan pesat terutama dalam mendapatkan formulasi-formulasi umum dalam Mekanika, Fisika Panas, Listrik-Magnet dan Gelombang, yang masih terpakai sampai saat ini.
Dalam Mekanika diformulasikan Persamaan Hamiltonian (yang kemudian dipakai dalam Fisika Kuantum), Persamaan gerak benda tegar, teori elastisitas, hidrodinamika.
Dalam Fisika Panas diformulasikan Hukum-hukum termodinamika, teori kinetik gas, penjalaran panas dan lain-lain.
Dalam Listrik-Magnet diformulasikan Hukum Ohm, Hukum Faraday, Teori Maxwell dan lain-lain.Dalam Gelombang diformulasikan teori gelombang cahaya, prinsip interferensi, difraksi dan lain-lain.

 d.   Periode Keempat
          Dimulai dari tahun 1890an sampai sekarang. Pada akhir abad ke 19 ditemukan beberapa fenomena yang tidak bisa dijelaskan melalui fisika klasik. Hal ini menuntut pengembangan konsep fisika yang lebih mendasar lagi yang sekarang disebut Fisika Modern. Dalam periode ini dikembangkan teori-teori yang lebih umum yang dapat mencakup masalah yang berkaitan dengan kecepatan yang sangat tinggi (relativitas) atau/dan yang berkaitan dengan partikel yang sangat kecil (teori kuantum).
Teori Relativitas yang dipelopori oleh Einstein menghasilkan beberapa hal diantaranya adalah kesetaraan massa dan energi E=mc2 yang dipakai sebagai salah satu prinsip dasar dalam transformasi partikel.
Teori Kuantum, yang diawali oleh karya Planck dan Bohr dan kemudian dikembangkan oleh Schroedinger, Pauli , Heisenberg dan lain-lain, melahirkan teori-teori tentang atom, inti, partikel sub atomik, molekul, zat padat yang sangat besar perannya dalam pengembangan ilmu dan teknologi.

Secara klasik ilmu fisika terbagi ke dalam :
1). Mekanika
2). Panas
3). Bunyi
4). Cahaya
5). Gelombang
6). Listrik
7). Magnit
8). Fisika terapan(tehnik mekanik, sipil, dan listrik)

3. Perkembangan Ilmu Fisika Menurut Al Qur’an
Ayat-ayat Al Quran Berhubungan dengan ilmu fisika :
1.      Gejala Fisis
Artinya:
"Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal". (Al Imran :190)
Dalam ayat diatas kita diberi petunjuk, setidaknya tersirat beberapa makna antara lain adalah: alam semesta yang senantiasa berproses tanpa henti dan menyajikan banyak sekali gejala dalam seluruh dimensi ruang dan waktu yang terus berkembang.
Artinya:
" Hanya kepada Allah lah tunduk/patuh segala apa yang ada dilangit dan di bumi baik atas kesadarannya sendiri ataupun karena terpaksa, (dan sujud pula) bayang-bayangnya diwaktu pagi dan petang" (ar Raad :15)
          Dalam ayat ini Allah SWT mengingatkan kita bahwa apapun nama dan bentuk gejala yang ditunjukan-Nya selalu mengikuti suatu sistem dengan hukum-hukum yang telah ditetapkan-Nya.
Artinya:
" Maka sesungguhnya Aku bersumpah dengan cahaya merah diwaktu senja, dan dengan malam dan apa yang diselubunginya. Dan dengan bulan apabila jadi purnama, sesungguhnya kamu melalui tingkat-demi tingkat". (Al Insyiqaaq 16-19) 
 Allah SWT menampilkan gejala fisis untuk diartikan sebagai perumpamaan antara lain bahwa terdapat 3 tahap yang harus dilalui manusia yaitu : pertama, adanya ketidaktahuan kita seperti kita melihat dalam kegelapan malam. Kedua, adanya keragu-raguan kita seperti halnya kepekaan kita melihat cahaya merah di waktu senja dan ketiga, ditunjukan-Nya gejala fisis serta penjelasan secara nyata dan membawa isyarat keindahan dan keagungan-Nya.
Artinya:
" Sesungguhnya telah Kami buatkan bagi manusia dalam Al Qur'an ini setiap macam perumpamaan supaya mereka dapat memetik pelajaran " (az Zumar :27)
Artinya:
"Kepunyaan Allah lah segala apa yang dilangit dan dibumi, Sesungguhnya Allah, Dialah Maha kaya lagi Maha Terpuji. "(Luqman :26)
Untuk memenuhi keingintahuan terhadap rahasia-rahasia alam ini penjelasan-penjelasannya selalu dipakai pendekatan-pendekatan dalam bentuk atau keadaan yang sederhana atau keadaan-keadaan ideal. Keadaan ideal ini dinyatakan dalam bentuk perumusan matematika yang selanjutnya kita sebut sebagai hukum-hukum fisika.

2.      Dinamika
Artinya:
"Tidak ada balasan kebaikan kecuali dengan kebaikan pula." (Ar Rahman: 60)
Secara harfiah dapat diartikan bahwa munculnya balasan kebaikan merupakan buah dari interaksi. Dalam ayat ini tersirat pula makna dari pemberian dan balasan berupa potensiyang dimiliki suatu benda.

3.      Usaha dan Energi
Artinya:
"Dan di bumi ini terdapat bagian-bagian yang berdekatan.” (ar Rad : 4)
Secara harfiah diartikan sebagai berdekatan dalam dimendi tempat, sebagi daerah, wilayah, negara dsb. Yang mempunyai potensi baik sumber daya alam maupun sumber daya manusianya yang mengolah, mengembangkan dan meningkatkan.. Berikutnya potensi tersebut saling dipertukarkan baik dari sisi keunggulan komparatif maupun kompetitif.

4.      Impuls dan momentum
Artinya:
" Dan Allah menciptakan langit dan bumi dengan tujuan yang benar dan agar dibalasi tiap-tiap diri terhadap apa yang dikerjakan, dan mereka tidak akan merugikan." (Al Jaatsiyah :22)
Ayat diatas merupakan penjabaran interaksi yang terjadi dialam secara lebih luas lagi. Interaksi tidak sekedar saling pengaruh mempengaruhi, saling memberi dan saling menerima antar manusia, mahluk atau benda.

5.      Getaran
Artinya:
" Dan sesungguhnya Kami telah mengulang-ulangi bagi manusia dalam al Qur'an ini bermacam-macam perumpamaan. Dan manusia adalah mahluk yang paling banyak membantah." (Al Kahfi :54)
 Ayat diatas merupakan pernyataan Allah SWT tentang kandungan al Quran yang mengingatkan kita dengan berbagai perumpamaan secara berulang-ulang. Apabila kita perluas makna ayat diatas dengan peristiwa atau gejala fisis bahwa Allah menciptakan alam semesta dengan wujudnya atau materinya selalu bergerak secara berulang-ulang. Gerak berulang dalam ruang berdimensi satu sering kita sebut sebagai getaran.

6.      Gelombang
Artinya:
" Dan diantara tanda -tanda kekuasaanNya ialah bahwa Dia mengirimkan angin sebagai pembawa berita gembira dan untuk merasakan kepadamu sebagian dari rahmatNya dan supaya kapal dapat berlayar dengan perintahNya dan supaya kamu dapat mencari karuniaNya, mudah-mudahan kamu bersyukur." (Ar Ruum : 46)
Secara umum "angin" disini sebagai angin yang bertiup membawa awan untuk menurunkan air hujan dan angin yang meniup kalpal layar agar dapat berlayar dilautan. Kita merasakan kedekatan makna "angin" dalam ayat ini adalah gelombang, bukan saja gelombang bunyi yang membawa berita tetapi juga gelombang radio atau gelombang elektromagnet yang mampu dipancarkan kesegala penjuru dunia bahkan seluruh jagad raya ini.

7.      Elastisitas
Artinya:
" Dan Allah telah meninggikan langit dan Dia meletakkan neraca." (Ar-Rahman: 7)
 Dalam ayat ini tersirat yang berhubungan dengan kenyataan yang telah diketahui manusia dari berbagai gejala yang terlihat atau telah dilakukan percobaan dan pengukurannya. Dalam kaitan masalah yang akan di bahas di sini, bukan peristiwa pemuaiannya atau keseimbangannya , namun ada suatu sifat yang menertai dalam peristiwa itu yaitu sifat kelenturan atau elastis.

8.      Fluida bergerak atau mengalir
Artinya:
" Dan pada perkisaran angin terdapat pula tanda-tanda (kekuasaan) Allah bagi kaum yang berakal.” (Al Jaatsiyah : 5)
Artinya:
" Dan Dia menundukkan untukmu apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi semuanya, (sebagai rahmat) dari padanya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda kekuasaanNya bagi kaum yang berfikir." (Al Jaatsiyah : 13)
Kedua ayat diatas sangat berkaitan erat dengan teknologi keudaraan.. Diawali dengan ayat 5, dengan terjemahan "tshriifirriyaahi" sebagai perkisaran angin kita dituntun untuk mempelajari sifat fluida yang bergerak atau mengalir. Disambung oleh ayat 13, menegaskan dasar dari teknologi keudaraan.


9.      Suhu dan Kalor
Artinya:
"Dan Dia {menundukan pula) apa yang Dia ciptakan untuk kamu di bumi ini dengan berlain-lainnan macamnya, sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda kekuasaannya.(An-Nahl:13)
            Secara harfiah memang kita melihat dan merasakan banyak wujud dan jenis benda yang diciptakan Allah SWT. Dibalik itu banyak juga yang tidak tampak dan berupa sifat atau potensi, antara lain seperti energi yang disediakan untuk manusia. Energi itu termasuk suhu dan kalor.

Ada tiga bidang utama yang kita kenal sebagai ilmu fisika, yang sangat menarik perhatian kaum muslim dan tujuan melahikan tujuan besar. Yang pertama adalah optik, kaum muslim mempunyai perhatian khusus dalam mempelajari optic daan fenomena cahaya.7 Puncak kegiatan ilmu ini terjadi pada abad Islam keempat di Kairo oleh Ibnu Al-Haytsan, yang terkenal dengan nama latinnya Al-Hazen. Tidak diragukan lagi adalah bahwa ia seorang ilmuan terbesar dalam bidang ini berada diantara Euclid dan Kepler serta beberapa fisikawan terkemuka lainnya pada abad ketujuh belas. Al-Hazen menulis kitab Al-Manazher (Thesaurus Optical), salah satu karya paling terkemuka dibidang optic yang menerapkan metode eksperimental untuk mempelajari beberapa fenomena cahaya dan melakukan riset secara rinci tentang refraksi, refleksi, dan berbagai jenis cermin termasuk juga cermin hiperbolik.[6]

Hal ini menuntun pada pemecahan masalah yang saat ini disebut Al-Hazen sebagai masalah untuk menghormati pencapaiannya. Dua abad kemudian di Persia, oleh Quthib Al-Din Asy-Syurazi dan muridnya Kamal Al-Din Al-Farri yang menulis penafsiran terhadap kitab Al-Munazhir. Untuk pertama kalinya dalam sejarah ilmu pengetahuan, mereka menjelaskan alas an yang tepat tentang penbentukan pelangi yang disebabkan oleh fraksi dan refleksi.
Bidang fisika kedua yang dialami kaum muslim adalah masalah gerak. Masalah fundamental ini dipersiapkan oleh Galileo untuk menjadikan dasar revolusi keilmuan dan kritiknya terhadap teori gerak Aristoteles telah dilihat dikalangan Islam oleh Ibnu Sina yang mengemukakan gagasannya berdasarkan beberapa tulisan filosof Kristen sebelumnya, yaitu John Philoponos. Dalam kritik Ibnu Sina, ditemukan perkembangan doktrin baru tentang momentum. Juga terdapat kecendrungan diantara fisikawan muslim, termasuk Ibnu Bajjah di Spanyol, untuk mempelajari gerak proyeksi menurut aturan kuantitatif dan menerapkan rumus matematika untuk mempelajari gerak. Wa;aupun semua ini dinyatakan tidak tepat dalam pandangan mekanika Newtonis, dalam sejarah sains berikutnya, Ibnu Bajjah telah memberikan kritik yang penting tentang teori berat prevalen Aristoteles. Kita tahu bahwa pada awal 1069, Pisan Dialogue, Galileo merujuk pada teori gerak proyeksi. Ibnu Bajjah yang dikutip oleh Ibnu Rasyd, studi fisika kaum muslim dalamaspek ini merupakan salah satu yang terpenting dalam sejarah sains secara umum.
Bidang fisika yang dipelajari kaum muslim adalah masalah tentang berat ukuran, serta tradisi Archimendes yang menyangkut penentuan berat spesifik pengukuran berat, dan volume. Gagasannya kemudian dikembangkan oleh fisikawan dan ahli matematika muslim sehingga muncul sejumlah besar karangan mengenai hal ini, dan yang paling terkenal adalah karangan Al-Biruni serta Al-Khazini.8

 C. PERKEMBANGAN ILMU KIMIA
1.Pengertian
          Ilmu kimia adalah salah satu cabang dari IPA yang mempelajari tentang materi, komposisi materi, sifat materi, dan perubahan materi serta energi yang menyertai perubahan tersebut.
          Materi adalah sesuatu yang menempati ruang dan mempunyai massa, misalnya batu, kayu, udara, dan lain-lain.9 Komposisi materi adalah unsur-unsur yang menyusun suatu materi berdasarkan proporsi tertentu, misalnya air(H2O), maksudnya unsur-unsur air terdiri dari 2 atom hidrogen dan 1 atom oksigen.
          Sifat materi adalah ciri khas yang dapat digunakan untuk membedakan suatu materi dengan materi yang lainnya, misalnya air bersifat cair berbeda dengan batu yang bersifat keras.
Perubahan materi adalah proses berubahnya suatu materi menjadi materi yang baru, misalnya kayu berubah menjadi arang atau abu setelah mengalami proses pembakaran.[7]

2.Perkembangan Ilmu Kimia Menurut Ilmu Pengetahuan Barat
         Pada saat  manusia masih berfikir secara primitif, mereka tidak bisa mengatasi kesulitan-kesulitan yang berasal dari alam seperti gempa, banjir dan lain sebagainya,  sehingga mereka cenderung memuja apa yang menjadi penyebab kesulitan tersebut dengan harapan bahwa kesulitan itu tidak menimpa mereka lagi. Pada abad pertengahan hal tersebut berubah menjadi mistik. Para ahli kimia beranggapan bahwa dengan kekuatan gaib mereka dapat membuat emas dari tembaga, timah atau bahan yang lainnya,  Mereka mencari berbagai cara untuk merubah material yang tidak berharga seperti tembaga dan sebagainya menjadi sesuatu yang sangat berharga seperti emas degan cara melapisinya dengan emas asli, untuk meyakinkan masyarakat saat itu.
         Ilmu kimia baru berkembang sebagai ilmu pengetahuan pada akhir abad ke-17 setelah Antoine Lauzent Lavoisier melakukan suatu penelitian dengan metode yang dikenal dengan “metode ilmiah”. Dia melakukan suatu penelitian kuantitatif pada pembakaran zat-zat besi, timah dan sebagainya di dalam sebuah tabung. Ternyata hasil dari pembakaran memiliki massa yang lebih besar dari zat semula sebelum dibakar, sedangkan tekanan udara dalam tabung tersebut. menurun. Lavoisier pun menarik kesimpulan bahwa saat terjadi pembakaran, ada suatu zat yang di ambil dari udara.
         Dari pengamatan tersebut, Lavoisier mengenal adanya suatu zat yang terdapat di dalam udara yang bersenyawa dengan zat yang mengalami pembakaran, zat tersebut oleh Lavoisier disebut dengan oksigen. Lavoisier akhirnya menyimpulkan bahwa pembakaran adalah suatu peristiwa bersenyawa unsur suatu zat dengan oksigen dari udara.  Berawal dari hal ini metode ilmiah pun berkembang pesat. Pada tahun 1665 ilmuwan bangsa inggris Robert Hooke menemukan sel, tahun 1869 Friendrich M. seorang ahli Bio-kimia menemukan asam deoksiribonukleat(DNA), tahun 1950 Maurice W. menemukan struktur DNA, seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin maju, ilmu pengetahuan tentang kimia pun menjadi semakin sulit untuk di kuasai, sehingga ilmu Kimia pada umumnya dibagi menjadi beberapa bidang utama. Terdapat pula beberapa cabang antar-bidang dan cabang-cabang yang lebih khusus dalam kimia.
a. Kimia analitik adalah analisis cuplikan bahan untuk memperoleh pemahaman tentang susunan kimia dan strukturnya. Kimia analitik melibatkan metode eksperimen standar dalam kimia. Metode-metode ini dapat digunakan dalam semua subdisiplin lain dari kimia, kecuali untuk kimia teori murni.
b. Biokimia mempelajari senyawa kimia, reaksi kimia, dan interaksi kimia yang terjadi dalam organisme hidup. Biokimia dan kimia organik berhubungan sangat erat, seperti dalam kimia medisinal atau neurokimia. Biokimia juga berhubungan dengan biologi molekular, fisiologi, dan genetika.
c. Kimia anorganik mengkaji sifat-sifat dan reaksi senyawa anorganik. Perbedaan antara bidang organik dan anorganik tidaklah mutlak dan banyak terdapat tumpang tindih, khususnya dalam bidang kimia organologam.
d. Kimia organik mengkaji struktur, sifat, komposisi, mekanisme, dan reaksi senyawa organik. Suatu senyawa organik didefinisikan sebagai segala senyawa yang berdasarkan rantai karbon.
e. Kimia fisik mengkaji dasar fisik sistem dan proses kimia, khususnya energitika dan dinamika sistem dan proses tersebut. Bidang-bidang penting dalam kajian ini di antaranya termodinamika kimia, kinetika kimia, elektrokimia, mekanika statistika, dan spektroskopi. Kimia fisik memiliki banyak tumpang tindih dengan fisika molekular. Kimia fisik melibatkan penggunaan kalkulus untuk menurunkan persamaan, dan biasanya berhubungan dengan kimia kuantum serta kimia teori.
f. Kimia teori adalah studi kimia melalui penjabaran teori dasar (biasanya dalam matematika atau fisika). Secara spesifik, penerapan mekanika kuantum dalam kimia disebut kimia kuantum. Sejak akhir Perang Dunia II, perkembangan komputer telah memfasilitasi pengembangan sistematik kimia komputasi, yang merupakan seni pengembangan dan penerapan program komputer untuk menyelesaikan permasalahan kimia. Kimia teori memiliki banyak tumpang tindih (secara teori dan eksperimen) dengan fisika benda kondensi dan fisika molekular.

Pada abad pertengahan, sikap yang demikian itu beralih menjadi mistik. Para ahli kimia beranggapan bahwa dengan kuekuatan gaib, tembaga misalnya dapat diubah menjadi emas. Suatu penemuan pada zaman itu umumnya dapat diterima pada generasi berikutnya sehingga pengetahuan yang mereka peroleh tidak tidak memberikan sumbangan pada perkembangan ilmu kimia.
Baru pada akhir abad ke-17, ilmu kimia berkembang sebagai ilmu pengetahuan setelah Antoine Lauzent Lavoisier melalui metode yang dikenal sebagai metode ilmiah, yakni metode dengan pengamatan-pengamatan menghubungkan kenyataan, mengemukakan pemikiran, menguji perkiraan dengn percobaan selanjutnya, dan akhirnya menarik kesimpulan. Dengan hal ini, Lavoisier menyelidiki secara kuantitatif pembakaran zat-zat seperti besi, timah, dan sebagainya. Ternyata hasil pembakaran mempunyai massa lebih besar daripada zat semula, sedangkan tekanan udara dalam tabung tempat pembakaran itu dilaksanakan menjadi berkurang. Ini berarti ada sesuatu dari udara yang bersenyawa dengan zat yang dibakar.
Lavoisier menarik kesimpulan bahwa pada pembakaran ada suatu zat diambil dari udara. Yoseph Pristly, dalam eksperimennya dengan memusatkan cahaya matahari pada serbuk berwarna merah mendapatkan zat cair abu-abu mengilat (air raksa) dan gas tak bewarna.
Berdasarkan penemuan ini, air raksa yang dibakar dengan udara dalam volume tertentu menghasilkan serbuk merah, sedangkan volume udara berkurang sebanyak apa yang didapatkan kembali bila serbuk merah itu dipanaskan. Dari pengamatan tersebut, Lavoisier mengenal adanya suatu zat yang terdapat dalam udarayang bersenyawa dengan air raksa. Zat tersebut oleh Lavoisier disebutoksigen.
Dalam perkembangan ilmu kimia, ada beberapa penemuan teori atau hukum yang dikemukakan antara lain:
1)   Penemuan tentang kristalisasi, pelarutan, sublimasi, reduksi, proses pembuatan baja, pemurnian logam, yang semuanya dilakukan oleh Jabir Ibnu Hayan.
2)   Penemuan pembuatan bahan peledak yang terdiri dari Slatpeter arang dan belerang yang dilakukan oleh Roger Bacon.
3)   Defenisi tentang unsur yaitu suatu zat yang tidak dapat diurai lagi menjadi zat lain, serta susunan daftar unsure dalam empat golongan, yaitu:
a.       Hidrogen, nitrogen, oksigen, panas dan cahaya
b.      Belerang, fosfor, dan karbon
c.       Logam-logam
d.      Atom golongan tanah yaitu magnesia, kapur, berita, alumina, dan silika

3.Perkembangan Ilmu Kimia Menurut Al Qur’an
             Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal (QS:3:190) Sebagaimana telah dikemukan pada urain sebelumnya, Al-Qur’an bukanlah kitab ilmu pengetahuan atau kitab kimia dalam pengertian harfiahnya. Akan tetapi, Al-Qur’an adalah kitab petunjuk bagi umat manusia. Dalam berbagai konteks, Al-Qur’an memberikan petunjuk mengenai berbagai permasalahan yang dihadapi manusia dan sekaligus menjadi gudang ilmu pengetahuan serta menjadi pintu pembuka untuk melakukan penelitian tentang berbagai aspek kehidupan manusia. Dengan demikian, dalam Al-Qur’an di sana-sini kita temukan ayat-ayat yang mendorong pembacanya untuk melakukan penelitian lebih lanjut dalam berbagai bidang ilmu pengetahuan, termasuk ilmu kimia.
Untuk itu, tidak mengherankan jika para ilmuwan Muslim memperoleh inspirasi yang amat besar dari Al-Qur’an untuk mengembangkan ilmu ini. Misalnya, dengan berbagai konteks yang berbeda kita temukan dalam Al-Qur’an :
Ø  tentang emas dan perak sebagai logam mulia (Q.S Ali ‘Imran [3]: 14 dan Al-Taubah [9]: 34),sebagai barang perhiasan yang mewah (Q.S Al-Zukhruf [43]: 33-53),sebagai tanda karunia Allah yang akan diberikan kepada para penghuni surga (Q.S Al-Hajj [22]: 23 dan Al-Kahfi [18]: 31)
Ø  Besi disebut-sebut sebagai logam yang mengandung banyak manfaat (Q.S Al-Hadid [57]: 25), sebagai contoh benda yang paling keras (Q.S Al-Isra’ [17]: 51), sebagai zat yang berwarna merah jika dipanaskan sehingga dapat digunakan sebagai bahan konstruksi bangunan (Q.S Al-Kahfi [18]: 96), menjadi bahan pokok untuk membuat barang-barang lainnya seperti baju besi (baju perang, Q.S Saba’ [34]: 10-11), dan menjadi alat penyiksaan di neraka (Q.S Al-Hajj [22]: 21).
Ø  Demikian pula dengan timah dan tembaga yang disebut Al-Qur’an sebagai bahan pelengkap konstruksi sebuah bangunan (Q.S Al-Kahfi [18]: 96) serta ter yang dalam Surah Ibrahim [14]: 50) disebutkan sebagai pakaian penghuni neraka.
Al-Qur’an juga menyebutkan adanya sebuah benda yang mungkin bisa disebut sebagai “atom” dan benda lain yang lebih kecil dari atom (Q.S Al-Zalzalah [99]: 7-8) dalam kaitannya dengan nilai perbuatan manusia.

Tujuan pembangunan dalam era tinggal landas adalah meningkatkan kualitas manusia Indonesia. Manusia Indonesia dibina dari manusia tradisional sehingga mampu menjadi manusia modern. Manusia tradisional adalah manusia yang memiliki kemampuan terbatassehingga interaksinya dengan lingkungan hidupnya bersifat searah. Sementara itu, bersamaan dengan perubahan manusia Indonesia, terjadi pula perubahan dari peran sumber daya alam. Dahulu bahan yang diperoleh dari alam langsung dijual, misalnya, minyak mentah, kayu gelondongan, dan rotan gulungan. Akan tetapi dewasa ini bahan yang diperoleh dari alam diproses terlebih dahulu sehingga menjadi penambahan nilai. Sebagai contoh, kayu gelondongan dijadikan kayu lapis atau kertas, rotan menjadi peralatan rumah tangga, minyak mentah diproses bensin dan bahan bakar minyak. Proses ini dikenal sebagai proses nilai tambah karena peranan kemampuan manusia merupakan kunci keberhasilan.







BAB III PENUTUP

A.  KESIMPULAN

1.      Penemuan organisme yang rumit dengan cara penelitian fosil tertua, sehingga para ahli menyusun pemikiran mengenai asal mula kehidupan.
2.      Islam menolak pradigma biologis sebagai Raison di Entre bagi perilaku moral manusia. Al-qur'an menganjurkan terhadap pria dan wanita saling percaya, yang diwujudkan dalam kesucian dan kerendahan hati.
3.      Gerakan yang ada di bumi selalu memerlukan gaya yang bekerja terus menerus untuk mempertahankan gerakannya.
4.      Dalam bidang fisika yang dipelajari tentang gerak, berat, ukuran serta tradisi Archimedes yang menyangkut penentuan berat spesifik pengukuran berat dan volume.
5.      Kimia berpangakal dari pekerjaan Lavoisier ini, metode ilmiah mwngalami perkembangan pesat sehingga oleh seseorang permasalahannya sulit dikuasai, dengan demikian perlu dipecahkan menjadi beberapa cabang ilmu seperti fisika, kimia, biologi, kimia dan geokimia.
6.      Tujuan membangun dalam era tinggal landas adalah meningkatkan kualitas manusia Indonesia, dengan kata lain manusia dibina dari manusia tradisional sehingga mampu menjadi manusia modern.

B.  SARAN

Dalam pembuatan makalah ini, kami dapat memberikan saran-saran, sebagai berikut :
1. Sebagai generasi penerus yang baik, sebaiknya kita tidak mengabaikan ilmufisika dan kimia yang telah kita pelajari sebelumnya agar dapat turut sertamengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi yang ada.
2. Kita harus memanfaatkan semaksimal mungkin ilmu fisika dan kimia untuk hal-hal yang bermanfaat.
3. Sebaiknya kita tidak menyalahgunakan ilmu fisika dan kimia yang kita milikiuntuk hal-hal yang berakibat buruk baik itu bagi diri sendiri maupun bagiorang lain.
4. Jangan pernah mengabaikan ilmu pengetahuan yang telah kita dapatkan,karena tidak ada ilmu pengetahuan yang sia-sia.
5. Dalam mempelajari ilmu pengetahuan, hendaknya kita melihat dari berbagaisudut pandang yang ada, misalnya tinjauan dari segi Islam


Daftar  Pustaka

baiquni. (1983). perkembangan ilmu alam. jakarta: pustaka.
mabahis, s. (1985). Ilmu Biologi pandangan Al-qur'an. bandung: sidar biru.
Muhammad, a. (1983). Ilmu Biologi. jakarta: pustaka firdaus.
suyuti. (1992). Ilmu Biologi. cerbon: Lentera Hati.




[1] Mawardi-nur haidayati, iad-isd-ibd, hlm.41
2 mawardi-nur hidayati, IAD-ISD-IBD, hlm. 41
3 mawardi-nur hidayati, perkembangan ilmu biologi menurut ilmu pengetahuan barat dan al-qu’an, hlm 42
4 mawardi-nur hidayati, perkembangan ilmu biologi menurut ilmu al-qur’an, hlm 44
5 mawardi-nur hidayati, perkembangan ilmu biologi menurut al-qur’an, hlm 46
6 mawardi dan nur hidayati, pengebagan ilmu fisika menurut ilmu pengetahuan barat, hlm 46
7 Mawardi dan Nur hidayati, pengembangan ilmu fisika menurut ilmu al-qur’an
8 Mawardi dan nur hidayati, pengembangan ilmu fisika menurut ilmu al-qur’an, hlm 48
9 Mawardi dan nur hidayati, pengembangan ilmu kimia menurut ilmu pengetahuan barat, hlm 50

Tidak ada komentar:

Posting Komentar