PENERAPAN
PEMBELARAN TEMATIK /TERPADU PADA IPA MI

DISUSUN
OLEH
KELOMPOK
3
MELY
PURNAMA SARI 13270054
MARGIANTI 13270058
JANURYANI 13270047
MONIKA P.L 13270069
DOSEN
PENGAMPUH : Al-Ihwana, M. Pd.
IAIN
RADEN FATAH PALEMBANG
FAKULTAS
TARBIYAH JURUSAN
PENDIDIKAN
GURU MADRASAH IBTIDAIYAH (PGMI)
PALEMBANG
TAHUN
AJARAN 2014-2015
KATA
PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah
SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, kami panjatkan puja dan puji syukur
atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya
kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah PENERAPAN PEMBELAJARAN
TEMATIK/ TERPADU PADA IPA MI
Adapun makalah pemanfaatannya ini telah kami usahakan semaksimal
mungkin dan tentunya dengan bantuan berbagai pihak, sehingga dapat memperlancar
pembuatan makalah ini. Untuk itu kami tidak lupa menyampaikan bayak terima
kasih kepada semua pihak yang telah membantu kami dalam pembuatan makalah ini.
Namun tidak lepas dari semua itu, kami menyadar sepenuhnya bahwa ada
kekurangan baik dari segi penyusun bahasanya maupun segi lainnya. Oleh karena
itu dengan lapang dada dan tangan terbuka kami membuka selebar-lebarnya bagi
pembaca yang ingin member saran dan kritik kepada kami sehingga kami dapat
memperbaiki makalah ini.
Akhirnya penyusun mengharapkan semoga dari makalah ini tentang penerapan
pembelajaran tematik dapat diambil hikmah dan manfaatnya sehingga dapat
memberikan inpirasi terhadap pembaca.
Palembang, Oktober 2014
penyusun
DAFTAR ISI
Halaman
Judul...................................................................................
i
Kata
Pengantar..................................................................................
ii
Daftar
Isi.......................................................................................... iii
BAB
I PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang.......................................................................... 1
B. Rumusan
Masalah..................................................................... 1
C. Tujuan
Penulisan....................................................................... 1
BAB
II PEMBAHASAN
A. Pengertian Tematik…………………....................................... 3
B. Arti Penting Dari Tematik.......................................................... 5
C. Kelebihan dan Kekurangan........................................................ 8
D. Manfaat dari
Tematik.................................................................
9
BAB
III PENUTUP.......................................................................... 10
A.
Kesimpulan............................................................................ 11
B. Saran………………………………………………………… 12
DAFTAR
PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.
Latar Belakang
Pembelajaran terpadu
merupakan suatu pendekatan dalam pembelajaran yang secara sengaja mengaitkan
beberapa aspek baik dalam intra mata pelajaran maupun antar mata pelajaran.
Dengan adanya pemaduan itu, siswa akan memperoleh pengetahuan dan ketrampilan
secara utuh sehingga pembelajaran menjadi bermakna bagi siswa. Bermakna disini
memberikan makna bahwa pada pembelajaran terpadu siswa akan dapat memahami
konsep-konsep yang mereka pelajari melalui pengalaman langsung dan nyata yang
menghubungkan antar konsep dalam intra mata pelajaran maupun antar mata
pelajaran.
Untuk itu guru dituntut
harus mampu merancang dan melaksanakan program pengalaman belajar dengan tepat.
Manfaat dari pembelajaran terpadu yaitu banyak topik-topik yang tertuang
disetiap mata pelajaran mempunyai keterkaitan konsep yang dipelajari oleh
siswa. Sebagai guru, harus pandai dalam memilih topik yang pas dalam membimbing
pembelajaran.
2. Rumusan
Masalah
·
Apakah pengertian dari tematik ?
·
Apa arti penting dari pembelajaran
tematik ?
·
Apa kelebihan dan kekurangan
pembelajaran tematik ?
·
Apa manfaat dari pembelajaran
tematik ?
3. Tujuan
Dalam makalah ini kita dapat
mengambil pelajaran, yang berupa pengertian dari tematik, arti penting
pembelajaran tematik, kelebihan dan kekurangangan dari pembelajaran tematik,
dan maanfaat dari pembelajaran tematik itu sendiri.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Pembelajaran Tematik
Pembelajaan
tematik adalah pembelajaran tepadu yang menggunakan tema untuk
mengaitkan beberapa mata pelajaran sehingga dapat memberikan pengalaman
bermakna kepada siswa. Tema adalah pokok pikiran atau gagasan pokok yang
menjadi pokok pembicaraan (Poerwadarminta, 1983).
Dengan tema diharapkan akan memberikan banyak keuntungan, di
antaranya:
1. Siswa mudah memusatkan perhatian
pada suatu tema tertentu,
2.
Siswa mampu mempelajari pengetahuan dan mengembangkan
berbagai kompetensi dasar antar matapelajaran dalam tema yang sama;
3.
Pemahaman terhadap materi pelajaran lebih mendalam dan
berkesan;
4.
Kompetensi dasar dapat dikembangkan lebih baik dengan
mengkaitkan matapelajaran lain dengan pengalaman pribadi siswa;
5.
Siswa mampu lebih merasakan manfaat dan makna belajar karena
materi disajikan dalam konteks tema yang jelas;
6.
Siswa lebih bergairah belajar karena dapat berkomunikasi
dalam situasi nyata, untuk mengembangkan suatu kemampuan dalam satu mata
pelajaran sekaligus mempelajari matapelajaran lain;
7.
Guru dapat menghemat waktu karena mata pelajaran yang
disajikan secara tematik dapat dipersiapkaan sekaligus dan diberikan dalam dua
atau tiga pertemuan, waktu selebihnya dapat digunakan untuk kegiatan remedial,
pemantapan, atau pengayaan.
B.
Arti Penting Pembelajaran Tematik
Pembelajaran tematik lebih menekankan pada keterlibatan
siswa dalam proses belajar secara aktif dalam proses pembelajaran, sehingga
siswa dapat memperoleh pengalaman langsung dan terlatih untuk dapat menemukan
sendiri berbagai pengetahuan yang dipelajarinya. Melalui pengalaman langsung
siswa akan memahami konsep-konsep yang mereka pelajari dan menghubungkannya
dengan konsep lain yang telah dipahaminya. Teori pembelajaran ini dimotori para
tokoh Psikologi
Gestalt, termasuk
Piaget yang menekankan bahwa pembelajaran
haruslah bermakna dan berorientasi pada kebutuhan dan perkembangan anak.
Pembelajaran tematik lebih menekankan
pada penerapan konsep belajar sambil melakukan sesuatu (learning by doing).
Oleh karena itu, guru perlu mengemas atau merancang pengalaman belajar yang
akan mempengaruhi kebermaknaan belajar siswa. Pengalaman belajar yang
menunjukkan kaitan unsur-unsur konseptual menjadikan proses pembelajaran lebih
efektif. Kaitan konseptual antar mata pelajaran yang dipelajari akan membentuk
skema, sehingga siswa akan memperoleh keutuhan dan kebulatan pengetahuan.
Selain itu, dengan penerapan pembelajaran tematik di sekolah dasar akan sangat
membantu siswa, karena sesuai dengan tahap perkembangannya siswa yang masih
melihat segala sesuatu sebagai satu keutuhan (holistik).
Beberapa ciri khas dari pembelajaran
tematik antara lain: (1) Pengalaman
dan kegiatan belajar sangat relevan dengan tingkat perkembangan dan kebutuhan
anak usia sekolah dasar; (2)
Kegiatan-kegiatan yang dipilih dalam pelaksanaan pembelajaran tematik bertolak
dari minat dan kebutuhan siswa; (3)
Kegiatan belajar akan lebih bermakna dan berkesan bagi siswa sehingga hasil belajar
dapat bertahan lebih lama; (4)
Membantu mengembangkan keterampilan berpikir siswa; (5) Menyajikan kegiatan belajar yang bersifat pragmatis sesuai
dengan permasalahan yang sering ditemui siswa dalam lingkungannya; dan (6) Mengembangkan keterampilan sosial
siswa, seperti kerjasama, toleransi, komunikasi, dan tanggap terhadap gagasan
orang lain.
Dengan pelaksanaan pembelajaran dengan
memanfaatkan tema ini, akan diperoleh beberapa manfaat yaitu: (1) Dengan menggabungkan beberapa
kompetensi dasar dan indikator serta isi mata pelajaran akan terjadi
penghematan, karena tumpang tindih materi dapat dikurangi bahkan dihilangkan, (2) Siswa mampu melihat
hubungan-hubungan yang bermakna sebab isi/materi pembelajaran lebih berperan
sebagai sarana atau alat, bukan tujuan akhir, (3) Pembelajaran menjadi utuh sehingga siswa akan mendapat
pengertian mengenai proses dan materi yang tidak terpecah-pecah. (4) Dengan
adanya pemaduan antar mata pelajaran maka penguasaan konsep akan semakin baik
dan meningkat.
C.
Kelebihan dan
Kelemahan Pembelajaran Tematik
Menurut Kunandar (2007:315),
Pembelajaran tematik mempunyai kelebihan
yakni:
1.
Menyenangkan
karena berangkat dari minat dan kebutuhan peserta didik.
2.
Memberikan
pengalaman dan kegiatan belajar mengajar yang relevan dengan tingkat
perkembangan dan kebutuhan peserta didik.
3.
Hasil belajar
dapat bertahan lama karena lebih berkesan dan bermakna.
4.
Mengembangkan
keterampilan berpikir peserta didiksesuai dengan persoalan yang dihadapi.
5.
Menumbuhkan
keterampilan sosial melalui kerja sama
6.
Memiliki sikap
toleransi, komunikasi dan tanggap terhadap gagasan orang lain.
7.
Menyajikan
kegiatan yang bersifat nyata sesuai dengan persoalan yang dihadapi dalam
lingkungan peserta didik.
Kekuatan yang dapat
dipetik melalui pelaksanaan pembelajaran terpadu antara lain sebagai berikut.
1. Dengan menggabungkan berbagai bidang kajian akan terjadi
penghematan waktu, karena beberapa bidang kajian dapat dibelajarkan sekaligus.
Tumpang tindih materi juga dapat dikurangi bahkan dihilangkan.
2. Peserta didik dapat melihat hubungan yang bermakna antarkonsep.
3. Meningkatkan taraf kecakapan berpikir peserta didik, karena
peserta didik dihadapkan pada gagasan atau pemikiran yang lebih luas dan lebih
dalam ketika menghadapi situasi pembelajaran.
4. Pembelajaran terpadu menyajikan penerapan/aplikasi tentang dunia
nyata yang dialami dalam kehidupan sehari-hari, sehingga memudahkan pemahaman
konsep dan kepemilikan kompetensi IPA.
5. Motivasi belajar peserta didik dapat diperbaiki dan
ditingkatkan.
6. Pembelajaran terpadu membantu menciptakan struktur kognitif yang
dapat menjembatani antara pengetahuan awal peserta didik dengan pengalaman
belajar yang terkait, sehingga pemahaman menjadi lebih terorganisasi dan
mendalam, dan memudahkan memahami hubungan materi dari satu konteks ke konteks
lainnya.
7. Akan terjadi peningkatan kerja sama antarguru bidang kajian
terkait, guru dengan peserta didik, peserta didik dengan peserta didik, peserta
didik/guru dengan narasumber; sehingga belajar lebih menyenangkan, belajar
dalam situasi nyata, dan dalam konteks yang lebih bermakna.
Selain
kelebihan di atas pembelajaran tematik memiliki beberapa kelemahan. Kelemahan pembelajaran tematik tersebut
terjadi apabila dilakukan oleh guru tunggal. Misalnya seorang guru kelas kurang
menguasai secara mendalam penjabaran tema sehingga dalam pembelajaran tematik
akan merasa sulit untuk mengaitkan tema dengan mateti pokok setiap mata
pelajaran. Di samping itu, jika skenario pembelajaran tidak menggunakan metode
yang inovatif maka pencapaian Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar tidak
akan tercapai karena akan menjadi sebuah narasi yang kering tanpa makna.
Di samping itu. Perlu disadari, bahwa sebenarnya tidak ada model
pembelajaran yang cocok untuk semua konsep, oleh karena itu model pembelajaran
harus disesuaikan dengan konsep yang akan diajarkan. Begitu
pula dengan pembelajaran terpadu memiliki beberapa kelemahan sebagai berikut
ini, penjambarannya :
1. Aspek
Guru: Guru harus berwawasan luas, memiliki kreativitas tinggi, keterampilan
metodologis yang handal, rasa percaya diri yang tinggi, dan berani mengemas dan
mengembangkan materi. Secara akademik, guru dituntut untuk terus menggali
informasi ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan materi yang akan diajarkan dan
banyak membaca buku agar penguasaan bahan ajar tidak terfokus pada bidang
kajian tertentu saja. Tanpa kondisi ini, maka pembelajaran terpadu akan sulit
terwujud.
2. Aspek
peserta didik: Pembelajaran terpadu menuntut kemampuan belajar peserta didik
yang relatif “baik”, baik dalam kemampuan akademik maupun kreativitasnya. Hal
ini terjadi karena model pembelajaran terpadu menekankan pada kemampuan
analitik (mengurai), kemampuan asosiatif (menghubung-hubungkan), kemampuan
eksploratif dan elaboratif (menemukan dan menggali). Bila kondisi ini tidak
dimiliki, maka penerapan model pembelajaran terpadu ini sangat sulit
dilaksanakan.
3. Aspek
sarana dan sumber pembelajaran: Pembelajaran terpadu memerlukan bahan bacaan
atau sumber informasi yang cukup banyak dan bervariasi, mungkin juga fasilitas
internet. Semua ini akan menunjang, memperkaya, dan mempermudah pengembangan
wawasan. Bila sarana ini tidak dipenuhi, maka penerapan pembelajaran terpadu
juga akan terhambat.
4. Aspek
kurikulum: Kurikulum harus luwes, berorientasi pada pencapaian ketuntasan
pemahaman peserta didik (bukan pada pencapaian target penyampaian materi). Guru
perlu diberi kewenangan dalam mengembangkan materi, metode, penilaian
keberhasilan pembelajaran peserta didik.
5. Aspek
penilaian: Pembelajaran terpadu membutuhkan cara penilaian yang menyeluruh
(komprehensif), yaitu menetapkan keberhasilan belajar peserta didik dari
beberapa bidang kajian terkait yang dipadukan. Dalam kaitan ini, guru selain
dituntut untuk menyediakan teknik dan prosedur pelaksanaan penilaian dan
pengukuran yang komprehensif, juga dituntut untuk berkoordinasi dengan guru
lain, bila materi pelajaran berasal dari guru yang berbeda.
6. Suasana
pembelajaran: Pembelajaran terpadu berkecenderungan mengutamakan salah satu
bidang kajian dan ‘tenggelam’nya bidang kajian lain. Dengan kata lain, pada
saat mengajarkan sebuah TEMA, maka guru berkecenderungan menekankan atau
mengutamakan substansi gabungan tersebut sesuai dengan pemahaman, selera, dan
latar belakang pendidikan guru itu sendiri.
Sekalipun
pembelajaran terpadu mengandung beberapa kelemahan selain keunggulannya,
sebagai sebuah bentuk inovasi dalam implementasi Standar Kompetensi dan
Kompetensi Dasar perlu dikembangkan lebih lanjut. Untuk mengurangi
kelemahan-kelemahan di atas, perlu dibahas bersama antara guru bidang kajian
terkait dengan sikap terbuka. Kesemuanya ini ditujukan untuk meningkatkan
efektivitas dan efisiensi dalam pembelajaran.
D.
Manfaat Pembalajaran Tematik
Dengan
pelaksanaan pembelajaran memanfaatkan tema ini, akan diperoleh beberapa manfaat
yaitu:
1. Dengan
menggabungkan beberapa kompetensi dasar dan indikator serta isi mata pelajaran
akan terjadi penghematan, karena tumpang tindih materi dapat dikurangi bahkan
dihilangkan.
2. Siswa
mampu melihat hubungan-hubungan yang bermakna sebab isi/materi pembelajaran
lebih berperan sebagai sarana atau alat, bukan tujuan akhir.
3. Pembelajaran
menjadi utuh sehingga siswa akan mendapat pengertian mengenai proses dan materi
yang tidak terpecah-pecah.
4.
Dengan adanya
pemaduan antarmata pelajaran maka penguasaan konsep akan semakin baik dan
meningkat.
BAB III
PENUTUP
1.
KESIMPULAN
Berdasarkan uraian di atas dapat
ditegaskan bahwa pembelajaran tematik dimaksudkan agar pembelajaran lebih
bermakna dan utuh. Pembelajaran Tematik ini memiliki peran yang sangat penting
dalam meningkatkan perhatian, aktivitas belajar, dan pemahaman siswa terhadap
materi yang dipelajarinya, karena pembelajaran lebih berpusat pada siswa,
memberikan pengalaman langsung kepada siswa, pemisahan mata pelajaran tidak begitu
jelas, menyajikan konsep dari berbagai mata pelajaran dalam suatu proses
pembelajaran, bersifat fleksibel, hasil pembelajaran dapat berkembang sesuai
dengan minat, dan kebutuhan siswa, Pembelajarn tematik agar berhasil
dengan baik dilakukan dengan menempuh tahapan perencanaan, penerapan, dan
evaluasi
2. SARAN
Guru diharapkan
lebih meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan wawasan dalam proses
pembelajaran serta harus menerima suatu hal yang baru konseptual teknik, metode
dan model pembelajaran sehingga dapat meningkatkan mutu pendidikan.
DAFTAR
PUSTAKA
Depdiknas. 2006. Model Pembelajaran Tematik Kelas
Awal Sekolah Dasar.
Jakarta:
Puskur Balitbang
http://tunas63.wordpress.com/2009/09/07/ciri-dan-manfaat-pembelajaran-tematik/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar